SoloposFM– Mungkin sebagian diantara kita baru mengetahui jenis narkoba yang sangat popular di Indonesia seperti ganja, putaw atau sabu-sabu. Padahal jenis-jenis narkoba ada banyak sekali di dunia seperti 13 jenis narkoba terbaru dengan efek mengerikan. Mirisnya, peredaran Narkoba tersebut sudah masuk di Indonesia, mungkin ini semua permintaan pasar dari Bandar besar narkoba di Indonesia mengingat Indonesia termasuk dalam salah satu daftar pengguna narkoba tertinggi di dunia.
Baru-baru ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Bea Cukai Soekarno Hatta mengungkap sindikat peredaran narkotika jenis baru dengan nama zat 4-Klorometkatinona atau 4-CMC. Cairan narkotika turunan jenis katinone itu diketahui dikirim dari China melalui perusahaan jasa pengiriman. Cairan narkotika itu dikenal dengan sebutan Blue Safir. Itu narkotika jenis baru.
Menanggapi hal ini warga pun bereaksi. Mereka meminta adanya sosialisasi yang lebih intensif dari Pemerintahan setempat. Seperti diungkapkan warga Pajang, Sriyatmo, “Saya sebagai satgas antinarkoba wilayah Pajang tetap aktif mensosialisasikan dampak negatif pemakaian narkoba di setiap pertemuan rutin dengan warga,” demikian komentar Sriyatmo melalui pesan singkat kepada SoloposFM dalam acara Dinamika 103 yang membahas mengenai “Kewaspadaan Terhadap Varian Baru Narkoba”, Sabtu (4/1/2017).
Pentingnya sosialisasi soal penyalahgunaan narkoba juga diungkapkan warga Kalijambe, Heryanto. Dia menilai Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki peran penting dalam menangkal segala jenis narkoba termasuk yang jenis baru. Namun dia juga meyinggung agar masyarakat bisa berperan aktif. “Bicara narkoba kita sangat miris. Untuk itu BNN harus kerja keras. Disini peran serta masyarakat dibutuhkan. Mungkin BNN adakan sosialisasi di tiap kelurahan. Dan aku yakin masyarakat siap kok bila diajak menangkal peredaran brang haram itu,” kata Heryanto optimistis.
Acara Dinamika 103 membahas berbagai tema menarik dan terhangat, ditayangkan secara interaktif di Solopos FM setiap Senin-Sabtu jam 08.00-09.00 WIB. Masyarakat dapat berperan serta menyampaikan pendapat melalui line telpon 0271-739367/739389 dan SMS/WA 081226103103.
[Dita Primera]