SoloposFM–Nasi adalah makanan pokok masyarakat sebagai sumber energi. Maka dari itu nasi menjadi komponen penting bagi tubuh kita. Nah tahukah Anda, ternyata cara memasak nasi bisa berdampak pada kesehatan? Bahkan menurut penelitian, banyak orang yang keliru dalam melakukan hal ini.
Eksperimen baru-baru ini menunjukkan bahwa cara memasak nasi yang umum masih menyisakan sisa racun arsenik yang mengontaminasi beras. Zat kimia ini tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti jantung, diabetes dan kanker. Kenapa nasi bisa menghasilkan residu berbahaya?
Dilansir Detikcom dariĀ Metro (08/02), para ilmuwan percaya bahwa beras dicampur dengan arsenik yang disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tersisa.
Salah satu cara untuk memastikan bahwa racun berkurang adalah dengan memasak nasi dengan banyak air atau merendam beras semalam sebelum dimasak.
Sebagai bagian dari program BBC Trust Me, Im’a Doctor. Professor Andy Meharg, ahli biologi dari Queens University Belfast menguji tiga cara yang berbeda dari memasak nasi untuk menurunkan kadar arsenik.
1. Memasak nasi dengan menggunakan rasio dua bagian air dari satu bagian beras , dimana air “diuapkan” selama proses pemasakan. Metode yang sering dilakukan ini memperlihatkan bahwa residu masih tetap ada dalam beras.
2. Menggunakan lima bagian air untuk satu bagian beras dan membuang kelebihan air sebelum dimasak. Ini dapat mengurangi kadar arsenik hampir setengahnya.
3. Memasak nasi setelah terlebih dahulu merendamnya selama semalaman. Professor Meharg menyarankan untuk merendam beras selama semalam dan membilasnya dengan bersih. Ini dapat mengurangi jumlah racun sekitar 80 persen. Caranya, renda nasi semalaman, kemudian cuci dan bilas hingga warna air berasnya bening sebelum dimasak dengan rasio lima bagian air dan satu bagian beras.
Selamat mencoba.
[Dita Primera]