SoloposFM–Interaksi obat dapat terjadi ketika Anda mengonsumsi lebih dari satu jenis obat secara sekaligus. Obat yang satu dengan yang lain mungkin saja bereaksi dan menimbulkan efek samping tertentu. Tidak hanya itu, obat juga berkemungkinan menimbulkan reaksi kimia baru ketika berinteraksi dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum atau sesudah meminum obat.
Berikut interaksi yang ditimbulkan dari mengkonsumsi obat melansir alodokter.com :
1. Interaksi obat dengan obat
Hal ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dua atau lebih banyak obat-obatan secara bersamaan. Makin banyak obat yang dikonsumsi bersama-sama, maka makin tinggi pula risiko interaksi yang bisa terjadi. Misalnya, obat A dan B sama-sama menyebabkan rasa kantuk, maka Anda cenderung mengalami rasa kantuk dua kali lipat. Jenis interaksi obat ini dianggap sebagai kejadian yang paling umum menimpa seorang pasien.
Secara garis besar, efek interaksi antara obat dengan obat dapat berakibat kepada mengurangi kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit, meningkatkan efek samping mulai dari yang ringan hingga berdampak serius, atau menambah tingkat racun obat tersebut.
2. Interaksi obat dengan makanan atau minuman
Sebagian obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan atau berdekatan waktu dengan makanan atau minuman tertentu. Misalnya, jus grapefruit yang diminum bersamaan atau berdekatan dengan obat penurun kolesterol (statin) dapat menurunkan kadar enzim di dalam organ hati. Akibatnya, obat tidak berfungsi dengan maksimal. Interaksi obat dan minuman ini juga menyebabkan kadar obat dalam darah naik sehingga berisiko menyebabkan terjadinya keracunan. Efek interaksi antara obat kolesterol dengan jus grapefruit bisa memicu nyeri otot atau cedera otot yang parah.
3. Interaksi obat dengan penyakit
Pada kondisi kesehatan yang tidak prima, obat dapat berinteraksi dengan penyakit lain yang Anda derita. Misalnya, obat-obatan dekongestan atau fenilefrin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, maka kedua jenis obat ini dianggap berbahaya untuk kondisi Anda. Dengan kata lain, kondisi kesehatan Anda yang memengaruhi obat tersebut sehingga memicu terjadinya interaksi obat yang membahayakan. Terlebih pada pasien dengan keadaan penyakit lain yang sudah kritis.
[Nicken Kharisma]