SoloposFM–Nuansa Jawa yang kental, tampak dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) Solopos FM yang ke-13, Rabu (12/4/2017). Meskipun Jawa identik dengan segala sesuatu yang serba halus, namun optimisme menyeruak pada acara sederhana yang digelar di lantai III Griya Solopos tersebut.
Dihadiri oleh jajaran direksi, manajemen, kru, nara sumber dan perwakilan pendengar (Paradiso), perayaan HUT Solopos FM tahun ini dibuat secara istimewa. Semua kru mengenakan busana adat Jawa, dimana para wanita memakai kebaya dan pria memakai beskap atau lurik. Tak hanya dari segi busana, dekorasi studio hingga hidangan yang disajikan pun khas Jawa, seperti pecel dan gudeg. Bahkan disediakan pula jamu lengkap dengan tenggok-nya. Meskipun demikian, slogan pantang menyerah menyeruak dikala Station Manager Intan Nurlaili memberikan sambutan dan yel-yel yang diikuti seluruh hadirin.
Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-13 Solopos FM bertekad untuk memantapkan diri eksis di Solo sebagai satu-satunya radio berita dan hiburan yang memberi nilai lebih bagi pendengarnya. Menurut Direktur PT Radio Solo Audio Utama, Bambang Natur Rahadi, Solopos FM harus bersiap dengan perubahan selera pasar yang terus berubah. “Kita pantas bangga sudah bisa siaran selama ini. Saat ini kita sedang diuji dengan pasar, dengan selera konsumen, dan kekuatan kita untuk mengatur kinerja internal,” jelas Bambang.
Sementara Komisaris PT Radio Solo Audio Utama, Sumartono Hadinoto menyambut baik perayaan kali ini yang mempertahankan tradisi Jawa. Dia menilai Solopos FM harus seperti gending Jawa, dimana setiap pihak harus bisa bekerja sama untuk bisa menyelesaikan tugasnya.
Selain jajaran direksi, manajemen dan pendengar, sejumlah perwakilan radio dan perhotelan di Solo turut menghadiri acara tersebut.
[Dita Primera]