• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Cerita Dibalik Istilah ‘I Hate Monday’

Afrodita Primera Hraditya by Afrodita Primera Hraditya
22 February 2016
in News
0
Cerita Dibalik Istilah ‘I Hate Monday’

SoloposFM—Memulai hari bekerja setelah berakhir pekan, seringkali menimbulkan keengganan. Dari situlah kemudian orang mengatakan ‘I hate Monday.’ Hari Senin seolah menjadi hari yang lebih berat dibandingkan hari-hari lain dalam sepekan.

Sindrom ‘I hate Monday’ ini membuat sejumlah musisi untuk menciptakan lagu. The Mamas and the Papas misalnya, band 60 an itu menyanyi “Monday, Monday – can’t trust that day.” Ada pula band The Boomtown Rats, dengan vokalis Bob Geldof, yang menyanyikan lagu I Don’t Like Mondays. Begitu popularnya lagu ini sehingga konon lagu ini menginspirasi seorang gadis 16 tahun Brenda Ann Spencer melakukan penembakan di sekolah sebuah sekolah dasar Cleveland Elementary School pada tanggal 29 Januari 1979. Insiden ini menewaskan seorang anak dan melukai 8 anak lainnya.

Hari Senin ini juga sering dikambinghitamkan sebagai penyebab penyakit di kalangan pekerja. Serangan jantung, diabetes konon banyak terjadi di hari Senin. Hal itu terkait perubahan pola makan dan pola istirahat selama akhir pekan dimana kita mengisinya dengan makan enak atau minum yang memicu penyakit serta kekurangan tidur pada malam harinya.

Sebuah survey yang dilakukan di Inggris Raya menyebutkan, satu dari tiga orang mengaku membenci hari Senin. Konon di hari Senin orang mengeluh selama 34 menit, sedangkan di hari lain orang rata-rata hanya mengeluh selama 22 menit.

Sebuah studi lain di Inggris Raya juga mengatakan bahwa separuh pekerja terlambat pada hari Senin dan mereka hanya produktif selama 3,5 jam saja pada hari tersebut.

Bagaimanapun tidak ada salahnya kita melakukan berbagai hal untuk menghindari sindrom ‘I hate Monday.’ Salahsatunya dengan cukup istirahat saat liburan. Hindari terlalu lelah saat liburan weekend. Beri kesempatan tubuh untuk re-charge energi Anda. Atau seperti dikatakan Darmawan, konsultan karir dari Iradat Konsultan, agar kita bangun lebih pagi di hari Senin. “Bangun lebih pagi memungkinkan Anda melakukan aktvitas yang memompa semangat, berolah raga ringan -seperti jogging 15 menit sebelum mandi- atau dandan secantik/secakep mungkin. Kalau Anda tampil good looking akan memunculkan percaya diri Anda untuk kembali berinterkasi dengan rekan kerja Anda.” katanya.

Tags: kerjaseninproduktif
Previous Post

“THINKING OUT LOUD”, Suara Misteri dan Song Of The Year Grammy 2016

Next Post

Deadpool Mantap di Puncak Box Office

Next Post
Deadpool Mantap di Puncak Box Office

Deadpool Mantap di Puncak Box Office

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.