SoloposFM- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Ibukota (DKI), tidak hanya menyedot perhatian warga DKI saja, tetapi juga warga di luar DKI. Lalu apa saja fenomena yang terjadi ketika Pilkada tersebut? Berikut beberapa kisah di balik Pilkada dirangkum dari berbagai sumber
Kecewanya Pasien RSCM
Tak hanya di permukiman penduduk, Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga disediakan di rumah sakit. Salah satunya, TPS 15 Kelurahan Kenari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Beberapa pasien dan keluarga kecewa karena tak bisa menggunakan hak pilihnya di RSCM karena terbelit peraturan. Salah satunya adalah seorang pasien dengan penanganan kemoterapi dari Duren Sawit. Pria itu enggan menyebutkan namanya. Panitia tak mengizinkan dia memilih karena tidak membawa surat A5, surat keterangan pindah untuk memilih yang diurus di kelurahan domisili.
“Jalan buntu, aturannya tidak akomodatif, tidak bisa menampung. Saya baru masuk kemarin,” ujar pria tersebut sebelum kembali ke kamar.
Dua Bilik Sarung Rutan Polres Jakpus
Bagi pemilih di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Pusat, telah disediakan dua bilik sarung yang terdapat di depan Rutan. Bilik tersebut berada di ruangan yang memiliki luas sekitar 4×3 meter, dengan sebuah meja bagi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Menurut aparat kepolisian yang berjaga, sudah ada 10 tahanan didaftarkan pada KPU DKI agar mendapat hak pilih di putaran dua. Tahanan di Polres Jakpus saat ini berjumlah 84 orang. Namun hanya 10 orang yang memberi KTP untuk didata dalam keperluan pencoblosan.
TPS Rizieq Shihab Dipindah ke Parkiran Gereja
Tempat pemungutan suara di mana pentolan FPI Rizieq Shihab mencoblos, dipindah ke area parkir Gereja Bethel Jakarta, Jalan Petamburan IV, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemindahan ini untuk mengantisipasi kericuhan selama pemungutan suara. Anggota Panwas Kecamatan Tanah Abang Anies Dulhadi yang berjaga di sekitar TPS 17 mengatakan, pemindahan lokasi TPS itu dilakukan atas saran petugas kepolisian yang berjaga pada pelaksanaan pilkada putaran pertama. Karena menurut Anies, lokasi yang pertama kurang luas, terlalu dekat dengan pemukiman warga. Sementara area TPS harus benar-benar netral, agar warga leluasa keluar masuk.
Tujuh Tahanan KPK Kompak OK OCE
Tujuh tahanan KPK di Markas Detasemen Polisi Militer Guntur, Jakarta, kompak mengacungkan simbol OK OCE ciri khas pasangan calon kepala daerah DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Para tahanan yang tersangkut sejumlah kasus dugaan korupsi itu secara bersama-sama mengacungkan tiga jari usai menggunakan hak pilih.
[Nabila Ikrima]