SoloposFM – Uji coba kantong plastik berbayar sudah mulai diberlakukan di sejumlah kota di Indonesia. Warga diminta untuk membiasakan diri membawa kantong belanja sendiri, bukan justru terbiasa membayar kantong plastik. Uji coba kantong plastik seharga Rp.200 ini berlaku sejak hari Minggu (21/02/16) kemarin hingga 3 bulan ke depan. Sebanyak 100 jaringan ritel yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) juga ikut menjalankan uji coba ini.
Kantong plastik berbayar ini perlu diapresiasi, sebagai salah satu langkah awal mengurangi sampah plastik yang berbahaya. Sebagian warga memang menganggap harga Rp.200 belum berdampak banyak. Tapi sebenarnya yang tak kalah penting adalah mengajarkan masyarakat soal disiplin agar tidak buang sampah sembarangan.
Berdasarkan penelitian, diperlukan waktu hingga 100 tahun bagi sampah plastik untuk terurai. Oleh karena itu, kita mendukung pemerintah yang mencanangkan gerakan kantong plastik berbayar untuk mengurangi sampah plastik. Apalagi berdasarkan data, Indonesia adalah negara peringkat kedua penyumbang sampah plastik yang terbuang ke laut. Data itu juga menyebutkan, bahwa orang Indonesia menggunakan 100 miliar kantong plastik per tahun.
Dengan gerakan kantong plastik berbayar, pemerintah memprediksi hingga 2018 sampah plastik menyusut sampai 20 persen. Ke depan, pemerintah Indonesia perlu mengevaluasi harga kantong plastik yang saat ini hanya Rp.200 dan perlu memperluas gerakan ini di seluruh Indonesia, bukan hanya di minimarket, supermarket atau hipermarket, melainkan juga di toko-toko dan pasar-pasar tradisional.
Gerakan kantong plastik berbayar ini harus dimaknai sebagai upaya meningkatkan kesadaran pada diri kita, untuk mengerem penggunaan kantong plastik, meski kita sanggup membelinya dengan membiasakan diri membawa tas belanja sendiri. Sekaligus sebagai upaya memperbaiki mentalitas disiplin untuk tidak membuang sampah seenaknya. Kita berharap plastik berbayar ini menjadi langkah awal untuk gerakan penyelamatan lingkungan yang lebih besar dan mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020.