SoloposFM-Solo International Performing Arts atau SIPA merupakan event tahunan Kota Solo yang akan menampilkan berbagai macam seni kebudayaan dan kultur di suatu daerah. Sementara acara ini biasanya mempunyai genre seninya mulai dari tari, teater musik, dan seni lainnya. Biasanya SIPA melibatkan berbagai daerah yang ada di Indonesia dan Negara tetangga.
Setiap tahunnya SIPA mengusung tema yang berbeda-beda dengan maskot berbeda setiap tahunnya. Berikut ini beberapa maskot SIPA dari tahun ke tahun, yang dikutip dari berbagai sumber (8/9/2017):
2010
Solo International Performing Arts atau SIPA tahun 2010 mengusung tema Kesenian Rakyat dengan maskot Sruti Respati (lambang untuk Dewi Sri). SIPA tersebut diselenggarakan pada 16-18 Juli 2010 bertempat di Pamedan Pura Mangkunegaran. Maskot Dewi Sri yang diperankan Sruti Respati akan menyuguhkan kidung “mantra” bertanda pegelaran dimulai. SIPA 2010 Diikuti puluhan grup kesenian daerah lokal, juga akan dihadiri delegasi dari lima negara yakni Jerman, Malaysia, Jepang, Austria, India dan Timor Leste.
2011
SIPA tahun 2011 juga tidak kalah menarik dari tahun 2010. SIPA tersebut mengusung tema Kejayaan Topeng dengan maskot Paundrakarna yang diselenggarakan pada 1-3 Juli 2011. Paundrakarna adalah putra sulung dari Mangkunegara IX dan Sukmawati Sukarnoputri dan juga cucu dari presiden pertama Indonesia, Soekarno. SIPA 2011 diisi dengan 16 tampilan baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia, Belanda, India, Amerika, Korea, Rumania, dan Meksiko. SIPA tahun 2011 akan menonjolkan eksotisme tarian topeng.
2012
Solo International Performing Arts atau SIPA tahun 2012 ini hadir dengan tema Save Our World, Better Future dengan maskot GKR Timoer Rumbai Kusumadewayanti. SIPA 2012 diselenggarakan pada 28-30 September 2012. SIPA tersebut menebarkan pesan cintai bumi dan lingkungan lewat seni pertunjukkan bertajuk Save Our World, Better Future. Diawali dengan tari-tarian alam oleh panitia dan sang maskot SIPA, GKR Timoer Rumbai Kusumadewayanti, Salah satu unsur gerakan gemulai pada Tari Bedaya dan Serimpi yang dibawakan Timoer malam itu memberikan kesan membumi.
SIPA 2012 juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan Negara tetangga antara lain, Penyaji dari dalam negeri adalah Independent Expression (Solo), Mugiyono Kasido (Solo), Sujiwo Tejo, SuvarnaBhumi (Yogyakarta), Teater Tetas (Jakarta), Kelompok Nyanyian Alam dan Krakatau Steel. Kelompok Nyanyian Alam yang dipimpin oleh Ully Sigar Rusadi akan tampil di awal acara. Penyaji dari luar negeri adalah Bantus Capoeira (Brazil), Eisa (Jepang), Guizhi Teater (Taiwan), Hohgabuku (Jepang), The Heliosphere (British Council) dan Teatro Bol-Anon Ug Kauban (Philipina).
2013
SIPA tahun 2013 juga tidak kalah menarik dari tahun sebelumnya, karena SIPA tahun 2013 mengusung tema The Legend: History of World Culture. Maskotnya adalah Putri Jateng 2012, Rachel Georgea Sentani ditunjuk menjadi maskot Solo Performing Art (SIPA) 2013. Rachel akan mengenakan kostum dan menjadi seorang sosok wanita yang pernah memimpin Jawa Tengah di tahun 674 masehi, yakni Ratu Sima. Putri Solo 2013, Ratih Kusuma Dewi, didaulat menjadi maskot yang memerankan tokoh Roro Jonggrang. SIPA tersebut diselenggarakan pada 20-22 September 2013 bertempat di Benteng Vastenburg.
Pada SIPA 2013 ini terdapat 12 delegasi yang akan mengisi acara selama tiga hari. Wulan mengemukakan sebanyak tiga delegasi asal luar negeri dan empat delegasi dari dalam negeri telah memastikan kehadirannya. Delegasi yang dipastikan mengisi acara antara lain Ludens Dance Company (Jepang), seni musik asal Korea, dan perwakilan Universitas Negeri Sabah (Malaysia). Sedangkan dari dalam negeri ada Padnecwara (Jakarta), Monica Iswara (Solo), Nan Jombang (Sumatera Barat) dan perwakilan Universitas Negeri Medan.
2014
SIPA tahun 2014 berlangsung meriah dengan mengusung tema Generation of World Culture. Kali ini, maskot SIPA adalah keturunan dari Mangkunegaran yang tinggal di negeri tetangga, Malaysia. Dia adalah Tungku Atiah, darah Mangkunegara dan Kerajaan Johor Bahru. SIPA 2014 diselenggarakan pada 11-13 September 2014 bertempat di Benteng Vastenburg. SIPA tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan Negara tetangga antara lain, Opening Ceremony, Just Live Dance (Jerman), Gus Teja World Music (Bali), Korea/Amerika-Indonesia, Kabupaten Karimun (Kep.Riau), ISI Yogyakarta, Sanggar Seni Budaya Gorontalo Inovasi (Gorontalo), Collaboration of Stepharina, Eva and Atia (Malaysia), Myanmar, Kumpulan Seni Seri Melayu (Riau), Filipina, Sudinparkebud Kabupaten Administrasi (Kep. Seribu), Harmonia Orkestra (Solo), The land of Arts, Thailand, Korea Selatan, Austria, Maya Dance Theatre (Singapore), Group Seni Hapsari (Bandung).
2015
Tahun 2015, SIPA mengusung tema Live in the Contemporary World. Tema tersebut sengaja diusung mengingat pentingnya dunia kontemporer dalam kehidupan manusia. SIPA tersebut diselenggarakan pada 10-12 September 2015 bertempat di Benteng Vastenburg Solo. Maskot SIPA 2015 adalah Fajar Satriadi, sang maskot yang berkolaborasi dengan para penari dari Sanggar Semarak Candra Kirana membawakan sajian tari Mandala Gula Klapa.
Selain sang maskot, ada lima delegasi yang tampil dalam pembukaan SIPA 2015 tersebut. Delegasi tersebut adalah Dance Horizone dari Singapura, Phoenix Dance Semarang, UPI Bandung, Bale Seni Ciwasiat Banten, dan Rianto Dewandaru Banyumas.
2016
Solo International Performing Arts atau SIPA tahun 2016 mengusung tema Maha Swara. Tema Maha Swara sengaja diusung sebagai pesan kemanusiaan yang akan ditebarkan dalam panggung SIPA 2016. SIPA tersebut diselenggarakan pada 8-10 September 2016 bertempat di Benteng Vastenburg Solo. Peni Candra Rini jadi maskot Solo International Performing Art atau SIPA pada tahun 2016.
Dalam gelaran SIPA 2016 kali ini, penyelenggara akan menghadirkan delegasi luar negeri dan dalam negeri antara lain Dewa Budjana-Jakarta, Maya Hasan-Jakart, Keteng-keteng Girls – Medan, Duo Ubiet dan Dimawan – Jakarta & Yogyakarta, Trodon & Fajar Satriadi – Jakarta & Solo, Gangsadewa – Yogyakarta, Elly D. Luthan (DLDC) – Jakarta, Vicky Sianipar – Jakarta, Gondrong Gunarto & Friends – Solo, Peni Candra Rini – Solo, Komunitas seni Tadaluko – Palu, Musim Keroncong Sruti Respati – Solo, Semarak CandrakIrana Art Center – Solo, Djaduk Ferianto & Kua Etnika – Yogyakarta untuk yang luar negeri antara lain, Nadi – Singapura, Blessing Chimanga – Zimbabwe, Na Hoon Park – Korea, Neil Chua & Ruanatzwork – Singapura & Malaysia, Philip Graulty – USA, Rodrigo Parejo – Spanyol, India – Manipuri Dance Group.
2017
Solo International Performing Arts atau SIPA kembali digelar dengan mengusung tema yang berbau kelautan. Tema yang diusung kali ini adalah Bahari Kencana Maestro Karya dengan menampilkan Eko Supriyanto sebagai maskot. SIPA tahun 2017 diselenggarakan pada 7 – 9 September 2017 bertempat di Benteng Vastenburg Solo.
SIPA 2017 juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan Negara tetangga antara lain, opening SIPA 2017 oleh maskot SIPA 2017 Dr. Eko Supriyanto, S.Sn., MFA
Semarak Candra Kirana dan EkosDance Company, Azpirasi (Singapura), Gaya Lues (Aceh), Melanie Lane (Australia), Cey Jailolo (Halmahera Barat), Vietnam Academy of Music (Vietnam), Otniel Dance Community (Banyumas), Teater Tetas (Jakarta), Nor Slip : Art Sprouts (Thailand), Dan’s Dance Studio (Solo), Silhoutte Art Performance (Malaysia), Joel Inzunza & Company (Chile), Riau Rhythm Chambers Indonesia (Pekanbaru – Riau), Sanggar Tiara Selatan (Bangka Selatan), Nor Slip : Art Sprouts (Thailand), Vivian Evelyn dan Revaldi Gustaf (NTT), Silhoutte Art Performance (Malaysia), La Salle Teatro Gundegan (Filipina), Hanio Solo Artist (Vietnam), Jinggo Sobo Art Group (Banyuwangi).
[Lintain Mustika]