Radio Solopos – Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Surakarta melakukan forum tentang pencanangan perencanaan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Solo Paragon Hotels and Residences, Senin (9/10).
Kepala Balai POM di Surakarta Apt. Muhammad Fajar Arifin, S. Farm. dalam pidato pembukaannya mengatakan tentang inovasi-inovasi program yang dibuat oleh Balai BPOM Surakarta saat ini.
Fajar menyampaikan perlunya mengambil langkah strategis dengan meningkatkan integritas dan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik, pengawasan yang ketat dan transparan.
“Forum ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen kami dan seluruh pegawai Balai POM Surakarta, bahwa kami siap melakukan pencanangan ke zona WBK dan WBBM yang dipublikasikan secara terbuka agar dapat dipantau oleh masyarakat luas, kami berintegritas melakukan peningkatan kualitas pelayanan untuk masyarakat,” lanjut Fajar.

Peserta eksternal meliputi berbagai instansi vertikal, pemerintah daerah, lembaga penegak hukum, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan pelaku usaha. Beberapa di antaranya adalah Dinas Kesehatan, Kapolres, Badan Narkotika Nasional, Kejaksaan Negeri, serta Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh Kepala UPT Badan POM dan seluruh pegawai Balai POM di Surakarta.
Inspektur Utama BPOM Yan Setiadi, Ak., M.B.A. mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya dengan adanya rencana pencanangan zona WBK dan WBBM.
Yan juga mengingatkan bahwa peran dari seluruh instansi diperlukan untuk melindungi semua generasi bangsa terutama tentang keamanan makanan dan obat-obatan yang beredar di Indonesia.
“Semoga Balai POM di Surakarta bisa menjadi contoh untuk balai POM lainnya, saya percaya Balai POM Surakarta akan segera mencapai zona WBK dan WBBM. Badan POM berkomitmen penuh menjalankan reformasi dan melakukan berbagai upaya perbaikan dalam penyederhanaan demokrasi dibuktikan dengan indeks RB Badan POM serta hasil evaluasi yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” tambah Yan.
Adapun cangkupan wilayah pengawasan Balai BPOM yakni Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen. Kegiatan ini melibatkan 100 peserta, terdiri dari 68 peserta eksternal dan 33 anggota tim reformasi birokrasi internal BPOM Surakarta.
Selanjutnya adapula sambutan via zoom oleh Deputi Bidang Pengawasan, kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan cap tangan oleh perwakilan tamu.

Salah satu inovasi pada kantor Balai POM di Surakarta yaitu SIManTU. SIMANTU merupakan Peningkatan Kualitas Layanan Internal Ketatausahaan melalui Integrasi Aplikasi Layanan Ketatausahaan pada kantor Balai POM di Surakarta dan merupakan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan pada Balai POM di Surakarta, khususnya dalam pelayanan internal ketatausahaan Balai POM di Surakarta yaitu Pelayanan Kepegawaian, Pelayanan Pengelolaan Barang Milik Negara, Pelayanan Kearsipan, Anggaran, Pelayanan Keuangan dan Pelayanan Kinerja.