Radio Solopos — Pelaksanaan pelatihan bertajuk Ngabubuwrite on Radio yang digelar Radio Solopos, Sabtu (8/3/2025) berlangsung gayeng.
Sebanyak 16 peserta terdiri atas siswa SD dan SMP mengikuti pelatihan sehari penuh di Griya Solopos, Jl. Adisucipto Nomor 190 Solo.
Ada tiga sesi dalam pelatihan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga waktu berbuka puasa tersebut.
Sesi pertama diisi Abu Nadzib, salah satu wartawan senior yang memberikan materi pelatihan menulis artikel untuk majalah dinding (mading), sesi kedua tentang bijak bermedia sosial yang diampu penyiar Radio Solopos Noer Atmaja.
Di sesi terakhir mulai pukul 15.30 WIB, para siswa mendapatkan pelatihan public speaking sekaligus berlatih di Studio Radio Solopos.
Materi public speaking disampaikan penyiar Radio Solopos Wahyu Ika Wibowo.
“Kalian bisa menjadi penulis andal di mading. Caranya adalah dengan belajar tekun menulis artikel,” ujar Abu Nadzib saat membuka acara di sesi pertama.
Abu Nadzib menyampaikan konsep 5W 1H untuk membuat berita atau artikel di mading. Konsep ini hampir sama dengan proses pembuatan berita di media umum namun lebih sederhana.
Menurutnya, artikel berita di mading relatif lebih sederhana karena hanya merupakan informasi singkat tapi padat.
“Artikel berita di mading itu sifatnya singkat, padat dan jelas. Hanya informasi sekilas beberapa paragrap. Biasanya untuk informasi menonjol, misalnya prestasi siswa sekolah,” kata jurnalis Solopos Media Group yang kini menjadi Manager Program di Radio Solopos tersebut.
Setelah pemaparan teori 30 menit, para siswa lantas diajak praktik membuat artikel berita.
Mereka diminta mendiskripsikan apa yang mereka alami selama 30 menit tersebut untuk dituangkan ke dalam artikel.
Satu persatu siswa menuliskan apa yang mereka alami selama 30 menit di kelas dalam format berita 5W 1H.
Meski baru kali pertama belajar menulis berita, sebagian besar siswa mampu mendiskripsikan pengalaman di ruangan ke dalam bentuk berita singkat.
Kayla Aulia Khairunnisa, siswa SMP Muhammadiyah PK Surakarta tampil dengan karya terbaik dengan nilai 89.
Di sesi kedua penyiar Radio Solopos Noer Atmaja menyampaikan materi tentang cakap bermedia sosial.
Menurut Noer, cakap bermedia sosial berarti memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik dalam menggunakan media sosial, termasuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berpartisipasi secara bijak dan bertanggung jawab.
“Media sosial menyenangkan tetapi juga bisa berisiko jika tidak digunakan dengan bijaksana,” tutur Noer Atmaja.
Noer membagikan tip bijak bermedia masa. Yakni menjaga privasi diri, berbicara dengan sopan, memilih teman yang pijak, jangan percaya informasi, serta harus bertanggung jawab dari setiap informasi yang dibagikan di media sosial.
“Jangan bagikan informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data penting lainnya. Hanya menerima permintaan pertemanan dari orang yang kita kenal baik. Hindari kata-kata kasar atau yang bisa menyakiti perasaan orang lain,” tuturnya.
Di sesi terakhir, penyiar Ika Wibowo mengajari belasan siswa dari berbagai sekolah di Solo dan sekitarnya tersebut tentang public speaking.
Menurutnya, yang perlu diperhatikan dalam public speaking meliputi volume suara, nada, kecepatan, pelafalan dan artikulasi, intonasi.
“Dan yang tidak kalah penting adalah faktor mental. Seorang pembicara mentalnya harus kuat, tidak boleh malu-malu, harus percaya diri,” katanya.
Seperti sesi sebelumnya, dalam sesi terakhir para peserta juga diajak praktik menjadi seorang pembicara andal.
Meski berlangsung seharian dan dalam kondisi berpuasa, belasan siswa SD-SMP itu terlihat bersemangat hingga acara berakhir.
Di akhir acara, dengan dipandu Ika Wibowo mereka mencoba menjadi seorang penyiar di Studio Radio Solopos.
Selain pelatihan hari ini, Ngabubuwrite on Radio akan kembali hadir pada Sabtu (15/3/2025) untuk jenjang SMA dan sederajat serta pada Sabtu (22/3/2025) untuk mahasiswa dan umum.
Pendaftaran untuk pelatihan sesuai jenjang ini bisa menghubungi nomor 085877254665 (Gita).