Radio Solopos, SOLO — Bank Indonesia Solo bersinergi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah dan Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada 134 Guru perwakilan SMA/SMK/MTs/MA Kabupaten Karanganyar dengan tema “Kenali Rupiahmu karena Rupiah adalah kita”.
Kegiatan dihadiri oleh Kasubag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah, Bapak Siswadi dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Ibu Siti Muzayanah, dan dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi.
Selain itu, Kegiatan ini merupakan perluasan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia Solo tahun 2023 dengan peserta siswa SMA/SMK/MTS/MA. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, (02/11/2023) di Mabes Convention Center (MCC) Karanganyar tersebut merupakan rangkaian kegiatan edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah tahun 2023.
Kemerdekaan Indonesia yang telah diraih melalui perjuangan para pahlawan wajib dilanjutkan dengan berupaya keras mempertahankan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan itu Bank Indonesia turut berupaya menjaga kedaulatan NKRI di bidang ekonomi yakni menjaga Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan Negara dan sebagai pemersatu bangsa melalui kampanye Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh kualitas generasi muda termasuk pelajar yang akan tumbuh menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Peran guru menjadi sangat penting dalam upaya pembentukan karakter pemuda melalui upaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Rasa cinta dan bangga tersebut salah satunya terwujud dalam penggunaan uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI.
Peran guru sangat efektif menjadi edukator CBP Rupiah di kalangan pelajar mengingat CBP Rupiah dapat dikolaborasikan dengan mata pelajaran di sekolah serta dapat dielaborasi melalui kurikulum Merdeka Belajar yang memiliki ruang lebih luas untuk meningkatkan perluasan materi pelajaran.
Guru diharapkan mampu membuka ruang untuk memasukan CBP Rupiah dalam muatan pelajaran sekolah utamanya terkait peran uang dalam perekonomian. Selain materi CBP Rupiah, guru juga dibekali dengan materi Sistem Pembayaran Nontunai dan Perlindungan Konsumen.
Baca juga : Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Ikut Bangun IKN