SoloposFM, Presiden Rusia Vladimir Putin, menginvasi Negara Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Invasi yang dilakukan oleh Rusia disebabkan oleh faktor keinginan dari Ukraina untuk bergabung dalam The North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Sebelumnya, ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak tahun 1990an dimana pada tahun tersebut Uni Soviet runtuh, Ukraina dapat kemerdekaan dan mulai dekat dengan Barat.
Selain itu, di tahun 1997 Ukraina sempat membentuk Komisi Ukraina-NATO sebagai cara jalin hubungan tanpa keanggotaan formal. Menurut Rusia, hal ini adalah suatu ancaman.
Hingga pada April 2021, Rusia mengirimkan pasukan ke perbatasan Ukraina dengan dalih latihan militer. Hal ini memicu kemarahan dari berbagai negara barat yang bergabung dalam NATO.
Selain faktor geografis, ada hal lain yang membuat Putin bersikeras melarang Ukraina bergabung dalam NATO, hal ini karena menurut historis, Ukraina merupakan satu kesatuan dengan Rusia dahulu.
Lalu apa saja dampak dari adanya konflik Rusia-Ukraina?
1. Mempengaruhi Inflasi Indonesia
Ketegangan antara Rusia dengan Ukraina dapat mempengaruhi Indonesia karena Indonesia masih bergantung dengan negara-negara tersebut.
Rusia memiliki suplai minyak dan gas yang cukup besar, dan Ukraina merupakan produsen utama gandum di dunia.
Hal ini juga diperparah dengan faktor eksternal lain yakni pandemi Covid-19.
2. Mempengaruhi Hubungan Multilateral antara Indonesia, Rusia, dan Ukraina.
Pakar hukum internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Emmy Latifah menyebut, perang Rusia-Ukraina dikhawatirkan juga berpengaruh terhadap Indonesia jika terus berlarut-larut. Maka Indonesia diharapkan bisa turut mendorong perdamaian kedua negara seperti yang dikutip dari detik.com.
Indonesia dinilai para pelaku internasional dapat berperan aktif mengambil langkah kebijakan dalam menyudahi invansi Rusia ke Ukraina. Emmy menilai Indonesia dapat aktif bersuara di forum-forum internasional.
3. Diprediksi Pemicu Perang Dunia III
Menurut Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Diponegoro (Undip) dikutip dari detik, perang dunia III akan terjadi apabila masing-masing negara tidak mengindahkan rational choice. Perang tetap dapat terjadi apabila negara-negara tersebut nekat tanpa adanya kalkulasi resiko dan kerugian.
Marten juga menjelaskan konflik Rusia-Ukraina sudah terjadi sejak 2014 yang eskalasinya makin meningkat. Rusia sudah memberikan sinyal dengan mendekatkan pasukan tentaranya ke Rusia bulan Januari lalu.
[Diunggah oleh Dian Naren]