SoloposFm – Gula itu memaniskan. Tanpanya olahan biji cokelat akan terasa pahit. Limun tanpa gula, ah siapa yang mau minum? Gula itu juga melenakan. Ribuan hektar ladang milik Pribumi dimonopoli oleh tebu setelah Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch mencanangkan peraturan cultuurstelsel guna memulihkan keuangan Hindia Belanda pasca Perang Jawa tahun 1830. Pasokan tebu diolah menjadi gula oleh suikerfabriek atau pabrik gula di bawah pengawasan perusahaan swasta Belanda. Simak berikut ini adalah deretan pabrik gula yang ada di solo raya, dihimpun radio.solopos.com dari berbgai sumber.
- Pabrik Gula Mojo, Sragen (Aktif)
Bangunan Utama Pabrik Gula Mojo Tahun 1930 dan 2015
Sumber: kitlv.nl
Pabrik Gula Mojo adalah salah satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Sragen selain Pabrik Gula Kedungbanteng. Pabrik gula yang terletak di Jalan Kyai Mojo no.1 Sragen Kulon tersebut hingga kini masih aktif memproduksi gula. Bahkan pabrik gula ini adalah salah satu dari tiga pabrik gula yang masih bertahan hingga kini diwilayah Karesidenan Surakarta selain PG Tasikmadu di Karanganyar dan PG Gondang Baru di Klaten.
Pabrik Gula Mojo didirikan pada tahun 1883 oleh perusahaan Hindia Belanda kala itu yang bermarkas di Den Haag Belanda serta di Semarang. Berdasarkan sebuah sertifikat saham pendirian PG Mojo Sragen, diperkirakan biaya investasi pembangunan pabrik gula ini mencapai f 350.000. Tentu angka tersebut merupakan nilai yang besar dimasanya. http://blusukanpabrikgula.blogspot.co.id/2015/12/pabrik-gula-mojo.html
- Pabrik Gula Kedoeng Banteng, Sragen (Non-Aktif)
Peta Lokasi PG Kedoeng Banteng
Sumber: kitlv.nl
Gondang, adalah nama sebuah kecamatan yang ada disebelah timur Kota Sragen yang tidak begitu terkenal bagi masyarakat luas, apalagi bagi mereka yang tidak berdomisili di Kota Sragen. Kecamatan yang pada zaman dahulu dikenal dengan nama Kedoeng Banteng ini ternyata menyimpan sejarah industri gula yang luar biasa yang tidak diketahui banyak orang. Sejarah pernah mencatat bahwa di sana dahulu pernah berdiri sebuah pabrik gula yang bernama Suiker Fabriek (SF) Kedoeng Banteng. http://blusukanpabrikgula.blogspot.co.id/2015/06/pabrik-gula-kedoeng-banteng-sragen.html
- Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar (Aktif)
PG Tasikmadu beroperasi 24 jam sehari tanpa jeda, sepanjang musim giling tebu yang setiap tahun biasanya berlangsung mulai Mei hingga Oktober. Dalam sehari, proses penggilingan tebu dan produksi gula ditangani bergantian oleh pekerja lewat tiga sif. Karyawan sif pagi bertugas mulai pukul enam pagi. Sif siang mulai pukul dua siang. Sedangkan pekerja sif malam memulai tugas pukul 10 malam. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/pabrik-gula-tasikmadu/
- Pabrik Colomadu, Karanganyar (Non-aktif)
Nama Colomadu sendiri mengandung arti Gunung Madu. Pengharapan akan dibangunnya PG Colomadu bisa diartikan sebagai sebuah simpanan kekayaan laksana gunung namun tersusun dari butiran-butiran gula, sing bisa nyuripi nadyan ora nyugihi. http://risalahpejalan.blogspot.co.id/2017/06/pg-tjolomadoe-ketika-sesap-gula-tak.html
- Pabrik Gula Wonosari, Klaten (Non-aktif)
Sumber: kitlv.nl
Pabrik Gula Wonosari adalah salah satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Klaten. Pabrik gula ini tepatnya terletak di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Tidak banyak catatan sejarah yang menceritakan tentang aktivitas pabrik gula ini dimasa lalu. Pabrik Gula Wonosari kini seluruh bangunan beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya seperti rumah dinas pegawai dan administrateur memang sudah lenyap dan berubah menjadi perkampungan warga.
http://blusukanpabrikgula.blogspot.co.id/2015/12/pabrik-gula-wonosari.html
- Pabrik Gula Kartasura, Sukoharjo (Non-aktif)
Pabrik Gula Kartosoero Tahun 1906
Sumber: kitlv.nl
Pabrik Gula Kartosuro adalah sebuah pabrik gula yang terletak disebelah barat Kota Solo. Tak banyak orang yang mengetahui sejarah pabrik gula ini. Bahkan catatan sejarah mengenai aktivitas pabrik gula ini pun sangat sedikit. Pabrik gula ini didirikan pada awal abad 19. Berdasarkan angka yang tertera pada sebuah bangunan di lingkungan pabrik tertulis tahun 1918, tetapi dibagian sisi bangunan lainnya tertulis angka 1920. Hal ini sangat berbeda jauh jika melihat dokumentasi foto dari Leiden yang menuliskan keterangan aktivitas Pabrik Gula Kartosoero pada tahun 1906. Hal ini tentu perlu melakukan kajian mendalam terkait tahun dan sejarah berdirinya Suiker Fabriek Kartosoero.
http://blusukanpabrikgula.blogspot.co.id/2015/07/pabrik-gula-kartosuro.html
[Meissy Intan Permatasari]