SoloposFM, Pemanfaatan metode pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) diyakini akan mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, termasuk wisata di Solo.
SoloposFM dalam Program Dinamika, Senin (24/01/2022) membahas QRIS bersama Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo. Dijelaskannya, Bank Indonesia (BI) sendiri telah meluncurkan QRIS sejak 2019 lalu.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo terus mendorong sistem pembayaran elektronik atau nontunai, bisa dilakukan di seluruh kehidupan masyarakat termasuk di kawasan obyek pariwisata. Sehingga, upaya membangkitkan sektor pariwisata di masa pandemi bisa terwujud,” papar Joko.
Terus Dorong Dan Gencarkan Sosialisasi
Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, Bank Indonesia terus berupaya untuk mengakomodasi setiap kebutuhan masyarakat dalam hal perpindahan dana secara cepat, mudah, murah, aman, dan andal seiring dengan percepatan inovasi teknologi pembayaran yang juga bermunculan dengan sangat pesat.
Baca juga : Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Berlangsung, Lakukan Empat Tips Ini Agar Anak Tetap Happy!
“Untuk itu, BI terus mendorong masyarakat termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk beralih ke transaksi nontunai dengan QRIS,” ungkapnya.
Proses pemulihan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari memanfaatkan ekonomi digital, baik untuk UMKM maupun pemerintah dan kehidupan sehari-hari. Dengan masifnya pembayaran nontunai di tengah masyarakat dan diaplikasikan di sektor pariwisata akan semakin mempercepat proses pemulihan ekonomi di masa pandemi. Sebab, selain proses pembatasan kerumunan bisa dilakukan dan mengurangi potensi penularan COVID-19 lewat sentuhan langsung dari media uang tunai.
Penggunaan QRIS dapat digunakan di berbagai elemen, mulai pasar tradisional maupun pemerintah daerah hingga sektor pariwisata. Penerapan pembayaran nontunai di tempat pariwisata juga merupakan adaptasi kebiasaan baru selama masa pandemi. Selain itu, masyarakat juga merasa lebih aman karena tidak perlu membawa uang lebih banyak.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]