Radio Solopos – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bekerja sama dengan Google Asia Pacific meluncurkan program Google Play x Unity Game Developer Training, di Thamrin Nine Ballroom Gold, Jakarta, Senin (21/4/2025) kemarin.
Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan Google Play x Unity Game merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta mendukung pengembangan talenta ekraf dan industri gim.
Ia menyebutkan peran penting industri kreatif sebagai pilar dalam misi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas.
“Ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru telah menjadi barometer perkembangan kreatif global dengan mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia, ekspresi seni, kearifan lokal, dan talenta ke panggung dunia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dikutip radio.solopos.com dari Espos, Selasa (22/4/2025).
Berdasarkan data Yuzu, nilai pasar industri gim Indonesia mencapai 2 miliar dolar AS.
Angka itu menjadikan Indonesia sebagai pasar gim terbesar di Asia Tenggara, peringkat keempat di Asia, dan ke-15 secara global.
Dengan jumlah pemain aktif mencapai 148 juta orang, potensi industri ini sangat besar untuk terus dikembangkan.
“Kemenekraf memiliki delapan Asta Ekraf sebagai program prioritas. Peluncuran ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan sektor swasta, dalam hal ini Google Play dan Unity. Talenta Ekraf menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas pelaku industri melalui pelatihan dan sertifikasi,” tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Program Google Play x Unity Game Developer Training merupakan pelatihan mandiri selama enam bulan yang memberikan akses premium terhadap pembelajaran perangkat lunak Unity, pelatihan pengembangan gim bertaraf internasional, pengenalan teknologi kecerdasan buatan (AI), hingga bimbingan dan peluang magang serta pekerjaan bagi peserta. Target program ini adalah melatih 500 pengembang gim lokal dengan standar global.
Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan menerima sertifikat resmi dari Google dan Unity yang dapat memperkuat profil profesional mereka di industri.
Karen Toa, Vice President, Platforms and Devices Partnerships, Google Asia Pacific, mengungkapkan optimismenya terhadap pasar Indonesia.
“Pada 2023, pengembang gim Indonesia telah menghasilkan lebih dari Rp2,14 triliun. Ada 33.800 aplikasi aktif di Google Play yang dikembangkan oleh 10.400 pengembang asal Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan lokal, agar mereka tampil unggul di kancah global dan mampu memanfaatkan teknologi baru seperti AI,” ujarnya.
Dia menambahkan Google ingin membantu melahirkan lebih banyak pengembang gim dari Indonesia dan menjembatani mereka dengan pasar internasional.
“Kami percaya bahwa Indonesia punya potensi luar biasa dalam ekonomi kreatif digital,” kata Karen.
Acara ini dihadiri para pemangku kepentingan dari Google, termasuk Kunal Soni (Director, Scaled Partner Management & Ecosystem Partnerships, Google Play Asia Pacific), Putri Alam (Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia), Agung Pamungkas (Manager Government Affairs & Public Policy, Google Indonesia), Giuseppe Stasolla (Ecosystem Lead, Google Play Southeast Asia), serta Shafiq Husein (Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia).
Dari pihak Kemenekraf, hadir mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky antara lain Wakil Menteri Irene Umar, Sekretaris Kementerian Dessy Ruhayati, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Media Agustini Rahayu, serta Direktur Gim Luat S.P. Sihombing.