SoloposFM-Dalam perayaan Idul Adha, hampir seluruh umat Islam di setiap wilayah akan melakukan pemotongan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Idul Adha sendiri biasanya identik dengan membagi-bagikan daging kurban kepada seluruh masyarakat. Mengingat hal tersebut, tidak semua masyarakat akan mengolah daging kurban tersebut di hari yang sama ketika Idul Adha.
Beberapa dari masyarakat yang mendapatkan daging kurban biasanya akan menyimpannya dan diolah menjadi makanan di kemudian hari. Supaya daging tetap awet dan nutusinya tidak hilang saat dimasak di kemudian hari. Ada beberapa tips penyimpanan daging yang benar agar kondisi daging tetap awet dan tahan lama.
Berikut ini beberapa tips penyimpanan daging yang benar agar kondisi daging tetap awet dan tahan lama, yang dikutip dari berbagai sumber (31/8/2017):
Kenali daging kurban
Pisahkan daging antara yang akan dimasak hari ini dan yang akan disimpan, jangan menunda waktu untuk menyimpan. Secara umum daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas.
Pisahkan antara daging sapi dan daging kambing
Memisahkan antara daging sapi dan kambing tersebut harus dilakukan Karena cara penyimpanan kedua daging ini berbeda, untuk daging sapi di dalam chiller dengan suhu -1 derajat celcius. Sedangkan daging kambing justru harus disimpan dalam keadaan beku, pada suhu -17 derajat celcius.
Jangan menyimpan daging dalam ukuran besar
Sebaiknya potong daging sesuai kebutuhan Anda setiap akan dimasak dan kemaslah setiap bagian dengan plastik yang ditutup rapat, baru sesudahnya simpan dalam freezer agar pembekuan lebih merata.
Simpan daging kurban dalam Plastik Food Grade
Bungkus daging dengan kemasan plastik tebal, dikemas rapat agar daging tidak mengalami dehidrasi. Plastik yang digunakan akan lebih baik jika menggunakan warna transparan dan hindari penggunaan plastik berwarna-warni. Tidak dianjurkan untuk memasukan kembali daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Karena hal seperti ini akan menambah mikrobia yang akan mempercepat proses pembusukan daging
Masukkan dan keluarkan daging kurban secara bertahap
Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau “rigor mortis” pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas. Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian bawah terlebih dahulu selama 10 – 12 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot. Ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian bawah kulkas dan biarkan selama 10 jam. Setelah itu, keluarkan daging dari kulkas dan daging dapat dimasak.
Pisahkan daging dari jeroan
Biasanya, daging yang di berikan sudah di campurkan antara daging, jeroan, kulit, tulang, dan lainnya. Sehingga perlu dilakukan pemisahan, karena jeroan lebih cepat rusak dari pada daging. Disarankan untuk menyimpan dengan freezer yang berbeda.
Simpan dengan suhu yang tepat
Daging yang disimpan di kulkas bagian bawah dapat bertahan 3 hingga 4 hari. “Apabila disimpan di freezer kulkas standar rumah tangga, cukup diatur skalanya, semakin rendah semakin baik yaitu sekitar minus 10° Celcius hingga minus 12° Celcius,” jelas Jamhari. Di dalam freezer, daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien
[Lintain Mustika]