Radio Solopos – Penderita diabetes atau orang yang sedang ingin menurunkan berat badan biasanya menggunakan produk pengganti gula seperti stevia atau aspartam sebagai pemanis di makanan dan juga minuman. Produk ini diketahui lebih sehat dan rendah atau bahkan tanpa kalori.
Namun, tidak semua produk yang menjadi pengganti gula berasal dari bahan alami. Banyak juga pengganti gula yang tergolong pemanis buatan dan menyebabkan risiko kelebihan berat badan, hipertensi, dan penyakit jantung jika dikonsumsi.
Pengganti Gula yang Alami
Menggantikan gula dengan gula alami dan sehat juga bisa menurunkan berat badan, mengendalikan kadar gula darah, atau memperbaiki pola makan sehat. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah pemanis yang bisa menjadi pilihan:
- Madu
Kadar gula darah tidak langsung meningkat apabila kita mengonsumsi madu. Madu kaya akan polifenol yang mampu menjaga kesehatan jantung, mengendalikan kadar gula darah, dan menurunkan risiko kanker.
Namun, madu memiliki kalori yang tinggi, yaitu 21 kalori per 1 sendok makan, yang jika dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
- Kurma
Selain rasa kurma yang manis. Kurma juga memiliki beragam nutrisi seperti serat, vitamin B6, kalium, magnesium, dan mangan serta senyawa antioksidan berupa karotenoid dan polifenol.
Kalori pada kurma juga tinggi yaitu pada angka 23 kalori per buah. Meski tinggi gula alami, buah ini tidak langsung memengaruhi kadar gula darah. Kurma bisa digunakan sebagai pengganti gula dalam kudapan manis, misalnya kue kering atau smoothies.
- Stevia
Stevia adalah pemanis yang diekstraksi dari daun tanaman stevia rebaudiana. Rasa manis yang dihasilkan oleh stevia berasal dari senyawa stevioside dan rebaudoside A. Stevia tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah sehingga dinilai lebih sehat bagi penderita diabetes.
Selain itu stevia tidak mengandung kalori sama sekali yang membuat stevia aman untuk dikonsumsi dalam program penurunan berat badan. Pemanis alami ini juga baik dikonsumsi bagi penderita hipertensi karena bisa menurunkan tekanan darah tinggi.
- Xylitol
Xylitol termasuk pengganti gula alami yang berasal dari buah atau sayuran seperti stroberi, rasberi atau kembang kol. Kalorinya cukup rendah yaitu 2,4 kalori per 1 gram xylitol.
Rasa manis yang dihasilkan dari xylitol mirip dengan gula pasir namun produk ini jauh lebih sehat karena tidak menyebabkan kerusakan gigi dan tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah maupun fungsi hormon insulin. Pemanis ini ternyata dapat mengurangi bakteri penyebab kerusakan gigi. Meski demikian, jika dikonsumsi secara berlebihan, xylitol bisa menyebabkan perut kembung dan diare.
- Lo han kuo
Lo han kuo adalah buah becita rasa manis yang berasal dari Cina Selatan. Buah ini memiliki rasa yang 150-2000 kali lebih manis daripada gula pasir. Namun, buah ini bebas kalori dan karbohidrat yang mampu mengendalikan kadar gula dalam darah.
Sayangnya bagi beberapa produk, terdapat penambahan gula atau pemanis buatan yang berpotensi menghilangkan manfaat dari buah ini. Kita sebagai pembeli sebaiknya mengecek komposisi kemasan untuk memastikannya.
- Allulose
Allulose adalah gula dari buah seperti buah tin dan kismis. Allulose ini rendah kalori yaitu 0,2 kalori per gram. Maka dari itu, produk ini cocok untuk program penurunan berat badan. Selain itu, produk ini juga baik untuk penderita diabetes karena tidak akan mempengaruhi kadar gula dalam darah jika dikonsumsi dengan bijak. Efek samping yang ditimbulkan jika konsumsi berlebih adalah diare, perut kembung, dan sakit perut.
Bahan tersebut masuk mengandung gula dan beberapa diantaranya masih mengandung kalori yang tinggi. Memilih pengganti gula harus kita lakukan dengan bijak agar tidak berakibat pada penyakit lain.
Konsumsi pengganti gula dapat dilakukan dari bahan alami tetapi dalam kadar yang sewajarnya agar tidak terkena risiko diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, atau bahkan penyakit jantung. Jika dalam kondisi sedang diet, ada baiknya konsultasikan produk pengganti maupun segala produk yang akan dikonsumsi kepada dokter ataupun ahli gizi terpercaya.
Baca juga: Ini 7 Kombinasi Makanan yang Tidak Baik untuk Kesehatan!