SoloposFM- “Setelah tiga hari umat dari seluruh Indonesia berproses dalam kongres. Ada beberapa hal yang di deklarasikan,” kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat‎, Asrul Tanjung, saat menghadiri penutupan kongres, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (24/4/2017) dilansir dari liputan6.com.
Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menghasilkan deklarasi dan rekomendasi. Hal tersebut akan diajukan ke pemerintah untuk dipertimbangkan. Asril menyebutkan poin-poin deklarasi tersebut adalah :
1. Sistem ekonomi nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi.
2. Mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumber daya alam secara arif dan keberlanjutan.
3. Memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan IPTEK, inovasi, dan kewirausahaan.
4. Menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama ekonomi nasional.
5. Mewujudkan mitra sejajar usaha besar dengan Koperasi, UMKM dalam sistem produksi dan pasar terintegrasi.
6. Membentuk Komite Nasional Ekonomi Umat untuk mengawal Arus Baru Perekonomian Indonesia (mengutamakan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI)
Selain melahirkan deklarasi, Kongres ini memiliki sasaran kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat. Rekomendasi tersebut di antaranya adalah, pembagian tugas dalam menghimpun pusat data dan kajian pemberdayaan ekonomi umat.
[Nabila Ikrima]