SoloposFM, Setahun terakhir terjadi fenomena menarik di Kota Bengawan. Anak-anak muda semakin mendapatkan tempat di Solo. Kaum milenial tidak lagi ditempatkan sebagai pengikut atau jabatan-jabatan non esensial. Sebaliknya, anak-anak muda kini semakin terasa menduduki posisi-posisi strategis. Sebuh saja sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dikutip dari Solopos.com, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dilantik sebagai orang nomor satu di Solo pada Jumat (26/2/2021) saat berumur 33 tahun.
Setahun berselang, di Pura Mangkunegaran muncul figur muda. Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo ditunjuk sebagai penerus kepemimpinan, Selasa (1/3/2022). Prosesi Jumenengan Dalem Bhre sebagai Mangkunagoro X akan dilakukan pada 12 Maret 2022.
Baca juga : Empat Alasan Kamu Harus Coba Scallion Sandwich ala Taiwan, Dijamin Bikin Nagih!
Saat ini Bhre ternyata baru berumur 24 tahun. Dia kelahiran Jakarta pada 29 Maret 1997 dan berstatus lajang alias belum menikah. Sedangkan pekerjaan atau profesi Bhre yaitu sebagai pengacara di Ibu Kota Jakarta.
Terpisah, di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga telah muncul putra mahkota dari SISKS Paku Buwono (PB) XIII, yaitu KGPH Purubaya. Dia ditetapkan sebagai putra mahkota saat Jumenengan Dalem Minggu (27/2/2022).
Menurut Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, Selasa malam, KGPH Purubaya masih sangat muda. Sebab pada tahun ini KGPH Purubaya baru menginjak usia 20 tahun, dan masih kuliah di Undip.
Pandangan Sejarawan
Heri Priyatmoko, Sejarawan Muda asal Solo dalam Dinamika, Jumat (4/3/2022) mengungkapkan, kiprah pemuda di Solo bukanlah hal yang baru. Menurutnay Solo adalah gudangnya anak muda berperan di dunia politik, demokrasi hingga seni.
“Sudah ada sejak awal abad 20, ada Moh Yamin dengan gerakan politik pemudanya. Solo juga menjadi tempat para pejuang muda melakukan gerakan perjuangan,” ungkap Dosen Sejarah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.
Sosok muda para pemimpin dan calon pemimpin di Solo saat ini, menurut Heri adalah sosok yang cerdas. Untuk itu dengan previllage yang mereka miliki sebagai anak Presiden hingga anak raja, harus dikolaborasikan dengan sikap tidak introvert.
“Harus berani mendengarkan. Jangan angkuh dan sak geleme dewe! Mereka harus mendengarkan hal yang diinginkan oleh warganya. Dengan previlage dan juga background pendidikan harus bisa membawa budaya lama untuk dikemas menjadi hal yang lebih bagus lagi dan dikenalkan ke masyarakat luas. Untuk kemajuan Solo, anak-anak muda harus berkomunitas kolaborasi perlu kerjasama. Bisa diawali dengan kolaborasi antara Mangkunegaran, Kasunanan dan Pemkot Solo,” pungka Heri.
Baca juga : Cerita Filsa Budi Ambia, Olah Produk Skala Rumahan Jadi Oleh-Oleh Nomor Satu Khas Balikpapan
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika, Jumat (4/3/2022) Sobat Solopos mayoritas mengungkapkan optimismenya dengan para pemimpin muda tersebut. Berikut sejumlah opini mereka:
“Saatnya yang muda tampil dengan ide fresh dan bermanfaat baig kemajuan kota dan wilayahnya,” ungkap Sriyatmo.
“Privilege tanpa kemampuan juga tidak akan selaras. Selamat untuk 2 raja baru Solo, semoga bisa lebih merangkul warga Solo dan merawat kerukunan internal kerajaan,” tulis Dyah,
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]