SoloposFM, Kementerian Agama (Kemenag) Solo membuka kembali biro jodoh bernama ‘Jadikan Aku Halalmu’ pada awal tahun 2022. Program ini mulanya diluncurkan pada September 2021 untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mendapatkan jodoh. Pembukaan kembali biro jodoh ini dilakukan karena banyaknya peminat.
Sebelumnya, melalui program ini, Kemenag Solo berhasil menikahkan tujuh pasangan dari 540 pendaftar. Ketujuh pasangan yang menikah tersebut semuanya merupakan warga Solo.
Masyarakat yang tertarik dengan program tersebut bisa mendaftar melalui situs http://kotasurakarta.kemenag.go.id/
Hidayat Masykur, kepala Kemenag Solo dalam Dinamika, Jumat (11/02/2022) mengungkapkan program layanan biro jodoh tersebut awalnya diterapkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jebres. Selain karena pandemi Covid-19, program ini muncul juga karena banyak pasangan menikah yang dipertemukan melalui media sosial.
Tantangan Petugas
Setiap pendaftar akan dimintai foto dengan ukuran tertentu. Mereka juga akan di-video call petugas Kemenag untuk memastikan kesungguhan mereka ikut program tersebut.
Dijelaskan Hidayat, pendaftar juga diminta menceritakan pribadi mereka, menjelaskan kriteria pasangan yang diinginkan, mengunggah pas foto terbaru serta mengunggah foto Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
“Disinilah tantangan petugas. Dari Jilid 1 lalu,dari 540 pendaftar, yang sungguh-sungguh 380 orang, yang lain kaya permainan dan tidak serius. Ada yang pasang foto tapi bukan fotonya.Ada juga yang fotonya sudah diedit. Jadi kita kroscek dulu. Kita tidak asal langsung ketemu kemudian dijodohkan, tidak. Jadi dari petugas-petugas kami akan video call karena akan ketahuan orangnya. Nanti di-screenshot dah ketemu orangnya. Jika foto yang diberikan salah mereka tidak sungguh-sungguh,” ungkap dia
Baca juga : Lonjakan Covid-19 di Soloraya, Pakar Patologi Klinik : Tak Usah Pikir Variannya, Tetap Taat Prokes!
Sejumlah peserta juga menuliskan sejumlah persyaratan untuk calon jodohnya. Dari sejumlah kriteris tersebut petugas melakukan pencocokan calon pasangan. Mulai dari tingkat pendidikan, domisili dan sebagainya.
“Bisa dilihat dari KK yang dilampirkan. Tingkat pendidikannya hingga domisili. Jadi kita upayakan yang dekat. Misal jika dari Jogja, kita cek dulu apalah ada calon yang dari Klaten. Namun ada juga yang mensyarakatkan hal aneh atau unik. Misalnya dia seorang PNS dari luar kota, menginginkan calon yang bisa membuatnya bisa pindah bertugas di Solo,” papar Hidayat.
Hidayat mengungkap dari 540 pendaftar jilid pertama yang sungguh-sungguh membangun rumah tangga ada tujuh pasangan. Ketujuh pasangan yang menikah tersebut semuanya merupakan warga Solo.
Menurutnya, sambutan masyarakat terhadap program layanan biro jodoh sangat besar. Bahkan, banyak warga yang menanyakan program tersebut. Karena itu, pihaknya kembali membuka layanan biro jodoh jilid II.
Opini Sobat Solopos
Sejumlah Sobat Solopos mengungkapkan sejumlah opininya terkait programlayanan biro jodoh Kemenang Solo tersebut dalam Dinamika, Jumat (11/02/2022). Berikut sejumlah opini mereka:
“Ya bagus itu. Dengan cara biro jodoh. Soalnya banyak yang sudah sampai usia menikah tapibelum dapat jodoh. Kalau anakku Alhamdulillah lewat Facebook. Sekarang sudah nikah dan sudah berumahtangga setahun dalam kondisi harmonis,” ungkap Mudhowati.
“Sangat efektif bagi orang yang pemalu untuk agresif cari jodoh. Apalagi di kala pandemi, komunikasi akan terhambat,” tulis Dika.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]