Radio Solopos – Setelah membuat gebrakan membayar iuran BPJS dan THR untuk warganya, Pemerintah Desa Wunut, Tulung, Klaten kembali merencanakan kegiatan sosial yang bisa menjadi inspirasi.
Dari umbul yang dikelola BUMDes Sumberkamulyan, Pemdes Wunut menargetkan setiap warganya mempunyai tabungan minimal Rp1 juta. Pemdes juga merencanakan perangkat desa setempat mendapatkan uang pensiun saat purna tugas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, saat menerima kunjungan Radio Solopos di kantornya, Jumat (2/5/2025).
Menurut Iwan, pada Mei ini pihaknya bakal menandatangani peraturan desa (perdes) terkait dengan dana pensiun untuk perangkat Desa Wunut.
“Harapan kami Mei ini sudah bisa ditandatangani sehingga mulai berlaku,” ujarnya.
Desa Wunut mencuri perhatian berbagai media di Tanah Air karena berita viralnya terkait bagi-bagi tunjangan hari raya (THR) warganya beberapa bulan lalu.
Setiap warga tanpa terkecuali, mendapatkan THR senilai Rp200.000 per orang.

Pemberian THR sebenarnya sudah dimulai pada 2023 lalu. Semua dana yang digunakan untuk program tersebut diambil dari penghasilan objek wisata Umbul Pelem.
Tidak hanya membagikan THR, Desa Wanut sebelumnya lebih dulu mendaftarkan warganya mengikuti program jaminan sosial di BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Iwan, tujuan diadakan program jaminan sosial ini adalah agar pemerintah desa bisa hadir untuk warganya, baik itu ketika ada yang sakit, meninggal, atau di momentum hari raya.
Awalnya pengurus desa hanya mendaftarkan perangkat desa, BPD, ketua RT/RW ke program BPJS Ketenagakerjaan untuk program JKN dan JHT di tahun 2018.
Lalu seiring berjalannya waktu dan pendapatan desa bertambah, pada 2020 pihak desa mendaftarkan semua kepala keluarga di program BPJS Ketenagakerjaan.
Kini, setelah perlindungan sosial dan THR bisa direalisasikan, Pemdes Wunut menargetkan bisa memberikan setiap warganya tabungan dari hasil pengelolaan umbul.
Selain itu, Pemdes juga menargetkan pensiunan perangkat desa mendapatkan dana pensiun setiap bulan setelah lengser.
Untuk mendukung program itu, Wunut kini sedang membangun umbul baru bernama Umbul Gede.
“Prosesnya kini sudah sekitar 80 persen, tinggal finishing dan pavingisasi. Semoga tahun ini sudah bisa beroperasi. Harapannya pendapatan desa bisa naik dua kali sehingga setiap warga punya tabungan minimal Rp1 juta dan perangkat desanya mendapatkan dana pensiun saat sudah selesai bertugas,” tutup Iwan Sulistya.
Potensi Desa Wunut
Di area seluas 110,5 hektare, Desa Wunut dikenal dengan sumber mata air yang luar biasa.
Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh warganya untuk membangun wisata air yang kemudian berkontribusi pada roda ekonomi masyarakatnya sendiri, yaitu Umbul Pelem.
Umbul Pelem mulai bangun pada 2016 menggunakan dana desa senilai Rp2,4 miliar dan resmi beroperasi pada Mei 2018.
Sebelum adanya Umbul Pelem, pendapatan kas desa hanya Rp30 juta per tahun. Namun pada 2023, pendapatan Desa Wunut meroket hingga mencapai Rp6 miliar dalam setahun.
“Dulu di daerah tersebut hanya ada hamparan air. Lalu setelah dana desa, kita mulai berpikir untuk merancang mau digunakan untuk apa. Kalau desa yang lain kan ada yang membuat jalan dan sebagainya. Tapi kami memilih fokus membangun wisata air Umbul Pelem itu,” terang Iwan yang menjadi Kades Wunut sejak 2007 itu.
Pada Februari 2024 lalu, Desa Wunut mendapatkan penghargaan Paritrana Award Pemprov Jateng sebagai Juara I desa yang memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada warganya.