• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Ketua DPRD Jateng Cicipi Mangut Beong, Kuliner Favorit di Kabupaten Magelang

Abu Nadzib by Abu Nadzib
16 July 2025
in News
0
0
mangut beong ketua dprd jateng sumanto

Ketua DPRD Jateng Sumanto (kanan) mencicipi kuliner khas Mangut Beong di Omah Kayoman, Mungkid Magelang, beberapa hari lalu. Mangut Beong menjadi salah satu menu kuliner terfavorit di kabupaten tersebut. (Istimewa)

Radio Solopos – Mangut Beong menjadi salah satu menu kuliner favorit di wilayah Kabupaten Magelang.

Mangut Beong berpotensi menjadi ikon untuk menaikkan branding wisata kuliner di kabupaten tersebut.

Ketua DPRD Jateng Sumanto dalam kunjungan di Magelang, beberapa hari lalu, mencicipi kuliner khas Mangut Beong di Omah Kayoman, Mungkid.

Sumanto menilai kuliner tersebut harus terus dipromosikan karena rasanya lezat dan bergizi tinggi.

Terlebih, Ikan Beong yang selama ini hidup liar di Sungai Progo, Magelang, kini bisa dibudidayakan masyarakat.

Omah Kayoman menyajikan menu mangut iwak kali seperti beong, patin, nila, dan wader.

Mangut Kepala Beong menjadi sajian favorit tempat tersebut. Rasanya gurih dan pedas, selalu menjadi buruan wisatawan yang datang ke kawasan Borobudur.

Sumanto mencicipi Mangut Beong bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi, dan Kepala Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut DKP Jateng, Aris Setiono.

Menurut Sumanto, ikan beong menjadi potensi ekonomi warga lokal. Hanya saja, ikan tersebut membutuhkan waktu lama untuk bisa dikonsumsi.

“Selama ini ikan beong didapat dari hasil mancing petani di sungai. Dari ukuran kecil sampai besar butuh waktu lama dan kalau terus dipancing lama-lama akan habis karena permintaannya tinggi,” kata Sumanto seperti dikutip Radio Solopos dari rilisnya.

Ketua DPRD Jateng Sumanto bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi, dan Kepala Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut DKP Jateng, Aris Setiono dalam kunjungannya ke Magelang, belum lama ini. (Istimewa)

Namun, saat ini ikan beong sudah bisa dibudidayakan di kolam. Contohnya di Loka Ngrajek, Kabupaten Magelang.

Dengan adanya budidaya tersebut, ketersediaan benih ikan bisa lebih terjamin. Masyarakat bisa membeli benih ikan beong untuk dibesarkan sebelum mereka jual untuk konsumsi.

“Ikan beong ini nilai jualnya tinggi. Sekarang sudah bisa dibudidayakan. Namun saya minta bisa dibesarkan dalam waktu singkat tanpa mengubah rasa dan nutrisinya karena selama ini butuh waktu tahunan untuk sampai ukuran siap konsumsi,” paparnya.

Ia juga mendorong Balai Perikanan bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk meningkatkan riset dan inovasi. Selain itu, pihak terkait perlu mengkampanyekan makan ikan ke masyarakat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Endi Faiz Effendi menambahkan, ikan beong yang selama ini diambil dari sungai, kini sudah berhasil dikembangkan dalam kolam.

Ia menambahkan, seiring berkembangnya sektor pariwisata, kebutuhan ikan beong juga akan meningkat.

“Saat ini di Magelang saja banyak rumah makan yang menawarkan menu Mangut Beong. Di Temanggung juga sudah bermunculan tempat makan dengan menu ikan air tawar, termasuk beong,” katanya.

Kepala Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Aris Setiono mengatakan, budidaya ikan beong memiliki tantangan tersendiri.

Ikan beong yang semula hidup di alam liar awalnya tak mau diberi makan saat ada di kolam.

“Dulu dikasih makan nggak mau. Dengan ketelatenan teman-teman balai, akhirnya mau. Kami sedang berusaha agar pembesarannya lebih cepat. Bisa panen dalam 3 atau 4 bulan,” paparnya.

Benih ikan beong dari Loka Ngrajek saat ini juga sudah dikirim hingga Temanggung, Sleman, dan Belitung.

Harganya mencapai Rp50.000 hingga Rp80.000 per kilogram sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat. (Adv)

Tags: mangut beongkuliner magelangwisata magelang
Previous Post

Potensi Ikan Air Tawar Tinggi, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Lebih ke Magelang

Next Post

Merawat Wajah Tak Selalu Butuh Skincare Bermerek, Ikuti Tips Ini

Next Post
perawatan wajah itu murah

Merawat Wajah Tak Selalu Butuh Skincare Bermerek, Ikuti Tips Ini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Merawat Wajah Tak Selalu Butuh Skincare Bermerek, Ikuti Tips Ini
  • Ketua DPRD Jateng Cicipi Mangut Beong, Kuliner Favorit di Kabupaten Magelang
  • Potensi Ikan Air Tawar Tinggi, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Lebih ke Magelang
  • UNS Pengabdian di Desa Plesan, Bimbing Peternak tentang Inovasi Pakan dan Produk Susu Berkualitas Tinggi
  • Sumanto Ajak Petani Tawangmangu Giatkan Ekspor Tanaman Hias ke Luar Negeri

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.