SoloposFM-Jepang punya cara unik untuk mencegah Kota Tokyo dan sekitarnya dari bencana banjir saat musim hujan. Pemerintah Jepang bersama Shutoken Gaikaku Housui Ro, atau Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel, telah merampungkan proyek penangkal banjir bernama G-Cans. Proyek itu adalah pembuatan jalur air bawah tanah terbesar di dunia untuk melindungi kota Tokyo dan sekitarnya dari bencana banjir ketika musim hujan. Struktur di dalam tangki raksasa itu cukup menakjubkan. Memiliki tinggi 25,4 meter dan panjang 177 meter, tangki memuat 59 pilar penahan dengan tinggi 20 meter, dan memiliki berat 500 ton. Seperti yang dikutip dari berbagai sumber (13/9/2017).
Sistem kerja saluran air ini adalah dengan menyalurkan air luapan banjir dari sungai-sungai ke sebuah terowongan air besar. Kemudian, air itu disimpan di tangki besar, lalu dipompa keluar ke Sungai Edogawa yang terletak di dataran rendah, di pinggiran ibu kota Jepang. Pengerjaan proyek G-Cans dimulai sejak 1992, dan selesai 2009. Proyek yang memakan dana sekitar US$2 miliar, atau setara Rp.19,3 triliun itu dikerjakan oleh pemerintah Jepang, dibantu Japan Institute of Wastewater Engineering Technology. Hebatnya, proyek ini diklaim dapat menahan banjir hingga 200 tahun sekali.
Tangki penyimpanan yang disebut Underground Temple atau yang berarti kuil bawah tanah. menjadi kunci dari penangkal banjir di Kota Tokyo. Di dalamnya terdapat 78 pompa air dan sebuah turbin bertenaga 14.000 tenaga kuda. Turbin dan pompa air ini yang memungkinkan 200 ton air disedot per detik dan memompanya keluar ke wilayah hulu yang lebih aman.
Jepang terakhir dilanda bencana banjir pada bulan Juli lalu yang melanda wilayah barat daya. Akibatnya belasan orang meninggal dunia dan ratusan ribu orang mengungsi.
(Erlin Setyawati)