Radio Solopos – Ketika mengonsumsi makanan dan minuman kita seringkali tak sadar bahwa sebenarnya apa yang kita santap tersebut telah terkontaminasi sehingga menyebabkan keracunan. Penyakit menular yang diakibatkan oleh makanan merujuk pada kondisi ini.
Mikroorganisme yang ada di dalam makanan dan minuman terkontaminasi bisa tertelan dan menginfeksi tubuh. Yuk simak penjelasan berikut, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit menular akibat makanan!
Mengenali Penyakit Menular Akibat Makanan
Bakteri, virus atau parasit bisa menyebabkan penyakit menular akibat makanan terkontaminasi mikroorganisme. Penyebab kontaminasi ini bisa saja karena racun, makanan yang telah kadaluwarsa, dan zat kimia tertentu.
Mikroorganisme yang melewati saluran pencernaan karena tertelan akan memunculkan gejala. Gejala tersebut tentunya berkaitan dengan masalah pencernaan seperti diare, muntah, hingga sakit perut yang parah. Gejala infeksi yang berbeda-beda akan mendapatkan penanganan berbeda pula.
Bagi sebagian orang, penyakit menular akibat makanan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan pada kasus yang lebih parah terdapat infeksi yang membutuhkan penanganan medis.
Jumlah Kasus Penyakit Menular Akibat Makanan
Hasil riset pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika memperkirakan terdapat 48 juta kasus penyakit menular akibat makanan tiap tahunnya. Kasus mengenai penyakit menular akibat makanan ini merenggut nyawa 3.000 orang dan 128.000 orang lainnya yang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Risiko dari penyakit menular akibat makanan bisa terjadi pada tiap orang, mulai dari bayi, anak, dewasa, hingga orang lanjut usia. Sobat Solopos tak perlu khawatir karena risiko terkena penyakit ini sebenarnya bisa dicegah. Sebelum mengetahui cara mencegahnya, sepert dilansir hellosehat.com yuk kenali dahulu jenis-jenis penyakit menular akibat makanan.
Jenis-Jenis Penyakit Menular Akibat Makanan
Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), terdapat 200 penyakit yang bisa terjadi akibat menelan makanan yang tercemar mikroorganisme. Beberapa diantaranya adalah yang umum ditemukan.
- Infeksi bakteri Ecoli
Bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang paling umum ditemukan pada kasus penyakit akibat makanan. Biasanya saat terkena bakteri ini, gejala seperti diare, BAB berdarah, dan juga muntah akan muncul. Bakteri ini banyak berkembang biak di daging sapi yang kurang matang, susu murni, serta air yang telah terkontaminasi.
- Infeksi bakteri Salmonella
Infeksi bakteri Salmonella akan menyebabkan penyakit infeksi salmonellosis yang menyebabkan gejala infeksi berupa diare, demam, sakit perut yang bisa muncul selama 8-72 jam setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
- Hepatitis A
Hepatitis adalah penyakit hati yang muncul akibat virus. Penularan virus bisa terjadi melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Namun, Hepatitis A tidak menimbulkan penyakit kronis yang fatal layaknya Hepatitis B dan Hepatitis C.
- Gastroenteritis
Penyakit yang biasa kita kenal dengan istilah muntaber juga disebabkan oleh penyakit menular akibat makanan. Penyakit ini memiliki sebutan lain yaitu flu perut. Infeksi bakteri dan infeksi virus menjadi penyebab gejala berupa diare, muntah, dan demam ringan.
- Botulisme
Botulisme merupakan penyakit yang tergolong langka namun memiliki golongan yang harus mendapatkan penanganan serius. Penyebabnya adalah bakteri Clostridium Botulinum yang banyak ditemukan pada makanan kurang terpapar oksigen. Kita sering menemukan makanan ini pada makanan kalengan.
- Listeriosis
Sesuai dengan namanya, listeriosis disebabkan oleh bakteri listeria. Pada tubuh orang-orang yang sehat, paparan bakteri yang disebabkan oleh bakteri ini jarang menimbulkan penyakit. Ibu hamil, Lansia, dan orang dengan imun lemah akan lebih rentan mengalami komplikasi yang serius akibat dari bakteri ini.
- Infeksi Parasit
Setelah menyantap makanan yang terkontaminasi, infeksi parasit bisa terjadi. Parasit yang dimaksud adalah mikroorganisme yang hidup dalam tubuh makhluk hidup lain. Parasit menempatkan diri pada makhluk hidup lain sebagai inangnya yang biasanya berada di makanan atau air yang kurang higienis. Gejala yang bisa ditimbulkan pun beragam seperti gardiasis (gangguan pencernaan), infeksi cacing pita, infeksi cacing tambang, dan juga sistiserkosis (larva cacing pita tanenia solium yang hidup di tubuh babi).
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala tentu saja akan berbeda bagi setiap orang karena perbedaan makanan yang dikonsumsi. Hal ini akan bergantung pada jenis mikroorganisme yang menginfeksi tubuh masing-masing orang.
Secara umum, penyakit menular akibat makanan yang sering terjadi adalah diare yang terkadang disertai oleh darah, mual, sakit perut, muntah, dehidrasi, dan juga demam ringan.
Dehidrasi parah juga bisa terjadi yang menyebabkan tubuh menjadi pusing, melemah, urine berwarna gelap, frekuensi buang air kecil lebih sedikit, dan rasa haus berlebih. Gejala yang melebihi 3 hari membutuhkan perawatan intens dari medis karena dapat membahayakan.
Penyebab penyakit menular akibat makanan
Penyebab dari penyakit menular akibat makanan adalah kontaminasi mikroorganisame. Infeksi bakteri, virus dan juga parasit menjadi penyebab utama adanya penyakit ini. Makanan-makanan yang bisa menjadi sarana penularan penyakit adalah produk ternak mentah seperti daging, ayam, telur dan susu murni.
Sayur dan buah yang selalu kita anggap makanan sehat juga bisa terkontaminasi, misalnya dari kotoran hewan dengan mikroorganisme di dalamnya ataupun terpapat air yang kurang bersih. Makanan yang disentuh oleh penderita dengan gejala muntah dan diare juga bisa menjadi penyebab penyakit ini.
Cara Mencegah Penyakit Menular Akibat Makanan
Mencegah adalah cara terbaik untuk menghindari penyakit menular akibat makanan yang terkontaminasi. Untuk itu ada langkah sederhana yang bisa kita lakukan di kebiasaan sehari-hari kita.
- Cuci tangan, peralatan makan, dan juga permukaan meja atau wastafel di dapur saat memasak.
- Memisahkan bahan makanan mentah seperti daging dari sayuran serta buah-buahan.
- Makanan harus dimasak hingga matang.
- Menghindari mencuci daging dan telur di wastafel.
- Membersihkan kulkas dengan berkala dan masukkan bahan makanan matang ke kulkas setelah dua jam di suhu ruangan.
- Susu sapi yang telah dipasteurisasi akan menjadi pilihan yang tepat untuk mencegah terkena penyakit ini.
Bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan penting loh Sob untuk dilakukan. Jangan sampai kita terkena, lebih baik mencegah daripada mengobati!
Baca juga: Konsumsi Makanan Gosong, Nggak Bahaya Tah?