SoloposFM – Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indra Gunawan mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak paling besar kepada kelompok rentan, termasuk di antaranya anak-anak dan perempuan.
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada tahun lalu kurang lebih 5.970 pekerja perempuan mengalami pemutusan hubungan kerja dan 16.941 pekerja perempuan dirumahkan.
Di sisi lain, Indra mengungkap banyak perempuan yang harus menjadi tulang punggung keluarga sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Bertepatan dengan Hari Kartini, perempuan kini dituntut untuk jauh lebih kuat lagi menghadapi Pandemi Corona. Semangat sosok Kartini yang tangguh, nampaknya menjadi contoh nyata bagi para perempuan untuk terus kokoh ditengah badai Corona. Tidak hanya demi diri sendiri, tapi juga demi anak dan keluarga.
Pendapat Pendengar
Meski demikian, tidak semua pendengar Solopos FM sepakat bahwa perempuan jadi kelompok paling terdampak pandemi Covid-19. Dalam polling di sesi Dinamika 103, Selasa (20/4/2021), 50 persen pendengar Solopos FM setuju bahwa perempuan paling terdampak pandemi, sedangkan 50 persen lainnya menyatakan tidak setuju.
Pendapat setuju salah satunya disampaikan Antok, “Memang kalau dilihat secara umum, pasti banyak yang tidak setuju dan merasa sama-sama berat terdampak pandemi. Tapi kalau ditilik banyak aspek, dari segi psikis, pekerjaan, sosial dan sebagainya sama-sama harus kita akui memang perempuan jauh lebih berat. Secapek dan sebanyak apapun masalah di luar rumah, harus bisa fokus di rumah mengurus anak dan sebagainya. Semangat selalu para perempuan hebat.”
Hal senada disampaikan Enny di Boyolali, “Saat mendengar pembahasan ini, saya langsung bilang setuju.”
Sementara, menurut Akhsan, “Menurut saya, laki-laki dan perempuan sama-sama terdampak lah. Terutama jika laki-laki sebagai kepala keluarga terdampak PHK, bebannya juga pasti berat.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]