Radio Solopos — Institut Islam Mambaul (IIM) Surakarta menggelar Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dalam rangka hari ulang tahun kampus ke-46, Kamis (15/5/2025).
Rapat senat terbuka dilaksanakan Hotel Dana Solo di Jl. Slamet Riyadi No.286, Sriwedari, Laweyan, Solo mulai pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.
Tiga pembicara dihadirkan untuk memberikan orasi ilmiah dengan tema “Meneguhkan Kelembagaan, Mengukir Perubahan Menuju Universitas Impian”.
Pembicara pertama adalah Rektor IIM Surakarta, Edy Muslimin, MSI. Edy akan memaparkan kinerja IIM Surakarta serta manajemen kelembagaan menuju perguruan tinggi unggulan.
“Pak Edy Muslimin bakal memulai materi mulai pukul 08.30 WIB–09.30 WIB,” kutip Radio Solopos dari rilis Ketua Panitia Milad Ke-46 IIM Surakarta, Arif Effendi.
Setelah Rektor IIM, penyaji materi kedua adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjenpendis) Kemenag Prof.Dr. Amin Suyitno, M.Ag.
Memulai materi pukul 09.00 WIB-10.00 WIB, Amin Suyitno bertindak sebagai keynote speaker untuk orasi ilmiah milad IIM Surakarta.
Di sesi terakhir, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Zuly Qodir, M.Ag. bakal tampil sebagai pembicara ketiga.
Guru besar di UMY tersebut bakal memaparkan materi berjudul “Pengelolaan PT menuju World Class University”.
Sejarah IIM Surakarta
Dikutip dari situs resmi kampus, awal mula berdirinya IIM Surakarta dimulai tahun 1963 dengan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (Ull) Cabang Surakarta.
Kampus yang berlokasi di Yogyakarta itu kemudian membuka Fakultas Ekonomi, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah dan Fakultas Kedokteran pada tahun 1964.
Dengan dibukanya universitas negeri pada tahun 1975 di Kota Solo, fakultas swasta yang sudah berdiri diminta merelakan diri bergabung menjadi Universitas Gabungan Surakarta (UGS).
Fakultas hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran di bawah naungan Ull Vabang Surakarta lalu menggabungkan diri menjadi UGS dan selanjutnya dinegerikan menjadi Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 1976.
Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah tidak dapat digabung karena terafiliasi ke Departemen Agama.
Dengan ditinggalkannya dua fakultas agama yang tidak tergabung dalam UNS maka dibentuklah yayasan untuk menampung dua fakultas agama yang sudah mempunyai status diakui oleh Departemen Agama.
Yayasan tersebut diberi nama Yapertis yang berdiri pada 1978. Pada 2 Mei 1979 dibukalah Universitas Islam Surakarta (UNIS) yang semula dibuka 8 fakultas yaitu Fakultas Kependidikan, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah.
Kemudian sejak tahun 1983 fakultas-fakultas itu pecah menjadi UNIS dan UIM.
UNIS mengelola dua Fakultas Tarbiyah dan Syari’ah sedang UIM mengelola Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Fakultas Pertanian.
UIM akhirnya berganti nama menjadi UNIBA sampai sekarang.
Sementara UNIS yang tinggal memiliki 2 fakultas yang bernaung di bawah Departemen Agama (Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah), pada 1988 berganti nama menjadi Institut Mamba’ul Ulum (IIM) Surakarta.
Karena peraturan baru pemerintah, pada 10 Maret 1997 IIM berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta (STAIMUS).
Namun tahun 2016 STAIMUS yang berlokasi di Jl. Sadewa No.14, Serengan, Solo beralih status menjadi IIM lagi hingga saat ini.