Solopos FM – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, melantik Kepala OJK Solo yang baru, Eko Yunianto, Selasa (13/8). Wimboh berpesan agar Kepala OJK Solo yang baru bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Solo.
Eko yang sebelumnya bertugas di Kantor OJK Kalimantan Timur, menggantikan Kepala OJK Solo sebelumnya, Laksono Dwionggo, yang saat ini bertugas di Kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY. Sebelum digantikan Eko, tugas dari Laksono sempat dilaksanakan oleh Triyoga Laksito sebagai Plh Kepala OJK Solo.
Kepada Eko, Wimboh berpesan agar terus mengoptimalkan komunikasi dengan semua stakeholder di wilayah Solo dan sekitarnya. “Tantangan sektor keuangan ke depan semakin besar. Di sektor keuangan, selain diawasi dan dilindungi, perannya juga harus memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat. Harus bisa mendukung upaya menyejahterakan masyarakat. Untuk itu OJK dalam tugasnya melindungi, mengawasi dan mengatur sektor keuangan, arahannya OJK harus bisa ikut mengurangi pengangguran, ikut meningkatkan perekonomian dan sebagainya,” kata dia di sela acara pelantikan Kepala OJK Solo yang baru, di Pendapa Loji Gandrung, Selasa (13/8).
Menurutnya, Solo merupakan daerah dengan pertumbuhan cukup baik. “Kalau kami lihat Solo luar biasa dari segi angka. Pertumbuhan nasional hanya 5,17 % sedangkan Solo 5,75%. Sedangkan untuk inflasi nasional 3,32%, dan Solo 2,65%,” kata dia.
Namun untuk kredit perbankan, perlu ada sedikit kerja keras. “Sebenarnya tumbuh 8,8%. Namun nasional sepertinya lebih tinggi. Sedangkan DPK [Dana Pihak Ketiga] sekitar 10,1%, lebih tinggi dari nasional. Jadi di sini banyak orang punya duit untuk ditabung sebenarnya. Namun usaha juga perlu digerakkan,” lanjut dia.
Wimboh berpesan agar pimpinan OJK Solo yang baru bisa menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak. Terutama dalam pengembangan potensi daerah. Ini OJK di daerah, diharapkan bisa galang sinergi. Kalau sektor jasa keuangan jelas di bawah bimbingan OJK. Tapi sektor keuangan sendiri tidak bisa sendirian. Kalau memberikan kredit harus ada yang dibiayai. Kalau tidak ada proyek baru yang dikembangkan pertumbuhan kredit tidak nendang,” kata dia.
Dengan pemetaan potensi daerah diharapkan ke depan bisa mendorong penyerapan tenaga kerja, pengembangan proyek orientasi ekspor, pengembangan pariwisata untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan sebagainya. Pengembangan wisata pun diharapkan bisa mengangkat potensi lainnya seperti kerajinan, kuliner dan sebagainya. “Ini akan menarik pertumbuhan lainnya. Kalau semua berkerja, pertumbuhan ekonomi naik, konsumsi akan naik, kredit konsumsi naik, pendapatan asli daerah naik, pengangguran turun. Ini konsep pembangunan yang tidak akan berhenti. Akan berjalan terus,” lanjut dia.
Sementara itu Kepala OJK Solo yang baru dilantik, Eko, mengatakan siap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Solo dan sekitarnya. “Tentunya kami akan memetakan dan mempelajari dulu segala sesuatunya untuk mengukur skala prioritas,” kata dia.
Menurutnya selama ini koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia dan lainnya telah berjalan baik. Namun pihaknya akan lebih meningkatkannya agar arahan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi bisa terwujud. (Bayu Jatmiko Adi)