Radio Solopos – Diet banyak disalahartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan. Namun sesungguhnya, semua usaha untuk mengatur berat badan baik menurunkan atau menambah itu disebut sebagai diet.
Program on air Bincang Gizi bersama dengan Amar Makrufah Nur Lintang, S. Gz dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Solo edisi Rabu (13/9/2023) membahas mengenai diet tepat dengan makanan lokal.
Diet bisa dilakukan jika status gizi menunjukan angka yang tidak sesuai. Menurut WHO, perhitungan status gizi adalah dengan cara membandingkan berat badan dan tinggi badan dimana berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter. Hasil tersebut kemudian dikuadratkan.
Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan angka yang disebut sebagai IMT atau indeks massa tubuh. Sobat Solopos bisa mengetahui status gizi melalui kualifikasi sebagai berikut.
- Kurus: Jika IMT kurang dari 18,5kg/m2
- Normal: Jika IMT berkisar diantara 18,5–24,9 kg/m2
- Berat badan lebih: Jika IMT berkisar antara 25-27 kg/m2
- Obesitas: Jika IMT lebih dari 27 kg/m2
Jika ternyata perlu menambah berat badan. Hal yang perlu dilakukan adalah menambah porsi kalori dan protein harian yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah karbohidrat tanpa menambah lemak secara berlebih. Misalnya nasi liwet, karena dimasak dengan santan, nasi liwet mengandung banyak lemak dan juga protein dari ayam
Sebaliknya, pada penurunan berat badan terdapat menu lokal yang bisa menjadi pilihan untuk teman makan. Misalnya adalah gado-gado, rujak buah, urap atau gudangan yang rendah lemak. Steak juga bisa dikonsumsi namun jumlah kentang harus lebih sedikit karena kentang merupakan sumber karbohidrat. Sementara steak berasal dari daging yang merupakan sumber kalori dan protein. Hindari konsumsi keju, gorengan dan juga makanan berlemak untuk bisa mendukung penurunan berat badan.
“Pengaturan pola makan dengan menghitung kalori juga diperlukan. Misalnya kita menargetkan 2000 kalori untuk 3 kali, makan pagi, siang dan sore kita harus membaginya ke dalam 400 -500 kalori saja,” ujar Amar
Kemenkes sendiri juga telah memberikan anjuran terkait konsumsi minyak, garam dan gula, yaitu dengan maksimal konsumsi per hari 5 sendok makan minyak, 1 sendok teh garam, dan juga 4 sendok makan gula. ”
Yang biasanya jarang disadari adalah konsumsi gula berlebih dari minuman kemasan yang tentunya akan membuat kita mengonsumsi lebih dari 4 sendok makan gula sehari. Hal ini bisa memicu resistensi insulin yang menyebabkan diabetes melitus,” jelas Amar.
Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan ketika diet
- Menurunkan atau menaikkan berat badan membutuhkan aktivitas fisik untuk memaksimalkan metabolisme tubuh.
- Makanan diet tidak perlu mahal tetapi harus memperhatikan jumlah kalori, protein dan karbohidrat.
- Porsi makanan perlu disesuaikan agar tidak berlebihan ataupun kekurangan.
- Olahraga setiap hari minimal 30 menit atau seminggu 150 menit.
- Konsisten dalam diet karena hasilnya tidak bisa instan.
- Konsumsi minyak, garam dan gula tetap boleh dilakukan tetapi dengan maksimal konsumsi harian 5 sendok makan minyak, 1 sendok teh garam, 4 sendok makan gula.
- Hati-hati dengan minuman kemasan dan batasi konsumsinya karena kandungan gula yang terlalu banyak.