• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home Program

Serba Serbi Inspirasi Di Bumi Intanpari : Batik Girilayu, Menjaga Tradisi Dan Menghadapi Era Baru

Redaksi by Redaksi
12 August 2021
in Program
0
Serba Serbi Inspirasi Di Bumi Intanpari : Batik Girilayu, Menjaga Tradisi Dan Menghadapi Era Baru

SoloposFM, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih telah ditetapkan sebagai desa wisata batik Karanganyar oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Hal ini sesuai dengan visi misi Kabupaten Karanganyar menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi daerah serta menumbuhkan 1000 pengusaha.

Girilayu merupakan salah satu desa pembatik keraton yang berpusat di Keraton Mangkunegaran. Karena itulah hingga saat ini motif batik Girilayu dipengaruhi gaya membatik khas Mangkunegaran baik teknik, bahan, pewarnaan, sampai pada motif yang digunakan. Desa Girilayu memang memiliki potensi besar dalam dunia pengrajin batik, mengingat hampir seluruh penduduk desanya menggeluti dunia batik yang sudah turun temurun.

Baca juga : PPKM Kota Solo, Sobat Solopos : Sudah Saatnya Dilonggarkan!

 

Solopos FM bersama Tim P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Karanganyar, mengupasnya dalam Serba Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari. Diketahui, P4GN diketuai langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto.

Dalam program Serba-Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari, Kamis (12/08/2021), secara khusus membahas tema “Batik Girilayu, Menjaga Tradisi Dan Menghadapi Era Baru”. Hadir di studio Solopos FM, Riyanti Azzahra Pengurus Desa Wisata Batik Girilayu dan Reni Suprihatin Pengrajin Batik Girilayu.

Baca juga : Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Sobat Solopos : Wajar Jelang HUT RI

 

Potensi Jumlah Pembatik

 

Reni Suprihatin mengungkapkan jumlah pembatik di desa tersebut ratusan, karena hampir di setiap rumah apa pengrajin batik yang mayoritas ibu-ibu. Ketrampilan ini kemudian diturunkan ke generasi-generasi berikutnya. Menurut Reni, batik Girilayu masih dipengaruhi motif dari Solo. Yaitu warna yang gelap atau warna sogan.

Sementara itu. Riyanti Azzahra yang merupakan pengurus Desa Wisata Batik Girilayu menjelaskan sebelum Girilayu menjadi desa wisata, para pengrajin sudah bekerjasama dengan para juragan batik di Solo. hal ini membuat batik Girilayu cukup dikenal.

“Sekarang dikembangkan dengan lebih modern. Kami juga selalu promosi dan kerjasama dengan para pengrajin untuk membuat motif-motif baru. Apalagi kini sudah ada showromnya. Tamu yang datang tak hanya melihat produk kain batik, tapi juga produk kerajinannya seperti tas, sandal dl,” ungkap Riyanti.

 

Inovasi Batik

 

Inovasi motif batik juga dikembangkan agar bisa mengikuti mode dan perkembangan jaman. Saat ini para pengrajin batik tulis di Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar, mulai kenalkan motif batik khas daerah Girilayu berupa motif durian dan manggis.

Selain motif buah, pengrajin juga hasilkan motif Girilayu dan Karanganyar contohnya adalah monumen tri dharma.

“Harga jualnya juga beragam tergantung dari motif hingga kesulitan produksinya. Harga bisa mulai Rp40 ribu-Rp50 ribu per lembar untuk selendang dan Rp. Rp250.000-Rp700.000 untuk kain jarit,” ungkap Reni.

Sedangkan motif batik kuno seperti truntum, Kencar-Kencar, Mahkota Raja, Kembang Kanthil, Wahyu Tumurun harga jualnya bisa mencapai Rp. 2 juta per lembarnya tergantung rumitnya motif dan lamanya pembuatan.

Pemasaran batik hasil perajin batik Girilayu tidak hanya di sekitar desa sambil menunggu pembeli yang datang. Mereka juga gunakan metode jemput bola dengan mengikuti beragam pameran UKM yang diselenggarakan baik di wilayah Kabupaten Karanganyar sampai ke luar Karanganyar.

“Mengikuti perkembangan teknologi, pemasaran produk juga mulai memanfaatkan media sosial hingga market place,” pungkas Riyanti.

 

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

Tags: Serba Serbi Inspirasi di Bumi IntanpariBumi IntanpariP4GN KaranganyarP4GN
Previous Post

Bertanam Sayuran Hidroponik, Solusi Cerdas di Rumah Saja Saat Pandemi

Next Post

Perayaan Hari Pramuka 2021, Pramuka Solo : Tetap Berkontribusi Bangun Karakter Generasi Walau Masih Pandemi!

Next Post
Perayaan Hari Pramuka 2021, Pramuka Solo : Tetap Berkontribusi Bangun Karakter Generasi Walau Masih Pandemi!

Perayaan Hari Pramuka 2021, Pramuka Solo : Tetap Berkontribusi Bangun Karakter Generasi Walau Masih Pandemi!

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.