Radio Solopos — Pelatih Nova Arianto mencetak sejarah sebagai pelatih pertama yang mengantarkan Timnas usia muda ke Piala Dunia U-17 melalui jalur kualifikasi.
Anak asuh Nova Arianto berhasil mengalahkan Timnas Yaman dengan skor meyakinkan 4-1 dalam lanjutan Grup C Piala Asia U-17 2025 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Senin (7/4/2025) malam.
Kemenangan kedua ini membuat Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 Qatar karena sudah mengantongi dua kemenangan.
Timnas Indonesia U-17 memulai turnamen ini sangat baik dengan mengalahkan Korea Selatan lewat gol tunggal Evandra Florasta di akhir laga.
Gol kemenangan Garuda Muda atas Yaman dibuat oleh Fably Alberto Hengga dan Zahaby Gholy di babak pertama. Evandra menambah keunggulan menjadi 4-1 di menit 87 dan 89.
Sementara itu, Yaman berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 lewat penalti gaib yang dieksekusi Mohammed Wahib Al-Garash.
Dalam tayangan lambat, pelanggaran yang dilakukan Putu Puji dibuat di luar kotak penalti.
Kontroversi kembali terjadi. Wasit Tajikistan tidak memberikan kartu kuning kedua kepada pemain Yaman, Mohammed Wahib Al-Garash pada menit 79, padahal jelas kapten Yaman melanggar pemain Indonesia.
Sebelumnya wasit Tajikistan juga memberikan penalti kepada Yaman padahal pelanggaran terjadi di luar kotak.
Timnas Indonesia di pertandingan terakhir akan melawan Afghanistan. Sedangkan Yaman bertemu Korea Selatan.
Berikut profil Nova Arianto seperti dikutip Radio Solopos dari berbagai sumber, Selasa (8/4/2025).
Bernama lengkap Nova Arianto Sartono, pria kelahiran 4 November 1979 ini adalah seorang mantan pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain sebagai bek tengah.
Ia lama bermain untuk Persebaya sebelum hijrah ke Persib Bandung. Nova adalah seorang bek yang tangguh dan merupakan seorang bek dengan benteng pertahanan yang kuat untuk ditembus lawan.
Meski di posisi belakang, pria berkepala pelontos itu kerap mencetak gol karena sering ikut maju ke kotak penalti lawan untuk membantu serangan ketika timnya mendapat tendangan pojok.
Vava, julukan Nova Arianto, dijuluki Nova “suster ngesot” Arianto karena jika dia mencetak gol dia merayakannya dengan gaya ngesot-ngesot di lapangan seperti layaknya suster ngesot.
Ia mengaku selebrasinya itu mengikuti tren film Suster Ngesot yang kala itu sedang tenar.
Vava adalah anak dari pasangan Sartono Anwar dan Tan Djiet Nio, Sartono Anwar adalah pelatih terkenal yang mengantar PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama 1987 dan salah satu pelatih nasional pada 1980-an hingga awal ’90-an.
Terakhir, Sartono Anwar yang juga pernah melatih UMS Jakarta (Galatama), BPD Jateng (Galatama), Assyabaab Salim Group, Petrokimia Putra, Arseto Solo, Putra Samarinda, Persibo Bojonegoro memimpin Persisam Putra Samarinda.
Setelah ISL 2012-2013 berakhir dan tahun akhir dari Nova sebagai pemain sepak bola profesional, pada bulan November 2013 Nova direkrut menjadi asisten Pelatih Pelita Bandung Raya.
Sejak 2019 ia ikut bergabung di kepelatihan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia yang menyerap banyak ilmu dari pelatih asal Korsel itu.
Taktik dan strategi yang diterapkan Nova Arianto yang membawa Timnas U-17 lolos ke ajang Piala Dunia itu juga mirip dengan yang diterapkan sang guru.