SoloposFM, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Solo menggelar pelatihan batik warna alam sebagai upaya diversifikasi produk industri batik di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Aryani Indriastuti SH, mengungkapkan batik sudah menjadi ikon Kota Solo dan mendasari setiap pergerakan industri khususnya industri kreatif yang berkembang di Kota Solo. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo bekerjasama dengan Dirjend Kebudayaan KEMENDIKBUD dan DEKRANAS yang menggandeng WARLAMI ( Warna Alam Indonesia) menyelenggarakan Bintek Pewarna alam bagi IKM Batik di 3 Kab/Kota yaitu Kota Solo, Kota Cirebon dan Kabupaten Pamekasan.
“Di Kota Solo bintek pewarna alami ini diselenggarakan sejak tanggal 12 Oktober – 2 November 2020. Dibuka secara virtual nasional oleh Ibu Franka Makarim dilanjutkan dengan teori bintek online selama 3 hari di Sentra IKM Kreatif Semanggi Harmoni dan praktek pewarna alam dilakukan di 3 tempat yaitu IKM batik Kauman, IKM batik Laweyan dan IKM batik Semanggi,” papar Aryani dalam rilis yang diterima Solopos FM.
Ia menambahkan praktek pelatihan pewarna alam kali ini diikuti sebanyak 30 IKM Batik. Dibagi menjadi 3 kelompok, tiap kelompok melakukan semua tahapan pembatikan mulai dari pembuatan pasta warna alam (mordant, indigo dan jolawe). Semua pewarna tersebut berasal dari bahan alami seperti kayu tingi, kayu jambal, kayu tegeran, kulit buah jolawe,daun tarum dan ramuan alam lainnya.
“Proses selanjutnya adalah bahan batik yang sudah dicanting dengan malam dicelup (nyelup) dengan cairan/pasta warna alam secara berulang dilanjutkan dengan proses “temblok/nyolet” untuk mendapatkan warna yang berbeda dan dilanjutkan dengan proses nglorot sedangakan untuk pengunci warna alam dilakukan proses pencelupan dengan cuka atau tawas,” tuturnya.
Semua proses praktek pewarna alami ini dilakukan selama 10 hari dan ada pendampingan dari tim WARLAMI serta kunjungan dari tim Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dan DEKRANAS yang diwakili oleh Etta Suhartono selaku pengurus bidang Wira Usaha Baru .
Sementara itu, Kasi Kreatif Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo, Ari Yeppi, menambahkan kegiatan seperti ini dapat menjadi pemantik untuk berinonvasi dan berkreasi serta berani melakukan diversifikasi produk industri batik.
“Semoga di Kota Solo dan pemerintah pusat memberikan fasilitasi nyata bagi IKM di daerah secara langsung dengan menggandeng pemerintah daerah serta melibatkan pelaku IKM di daerah secara langsung demi menggerakan perekonomian dan membangunkan kembali IKM yang terdampak pandemi. Lebih utamanya lagi adalah untuk mengembalikan citra ekslusif dari batik warna alam,” harap Ari Yeppi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]