Radio Solopos — Menyambut tren pernikahan dengan tema otentik dan klasik, Kusuma Sahid Prince Hotel Solo menawarkan konsep Sasmitaning Asmara Wedding yang digelar di dua lokasi terindah di hotel tersebut.
Dua tema berbeda dilaksanakan di dua lokasi yaitu di komplek tapal kuda yang akan dibangun miniatur candi Plaosan sebagai lambang cinta nan megah serta Pendapa Ageng Kusuma Sahid Prince Hotel.
Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, dahulunya merupakan ndalem pangeran yang memiliki daya tarik tersendiri dengan nuansa Jawa klasik dan memiliki karakter kuat sebagai tempat penyelenggaraan pernikahan adat Jawa nan Agung.
“Optimisme Kusuma Sahid Prince Hotel Solo dalam menyambut baik tren pernikahan dengan tema otentik dan klasik di setiap pasangan, melahirkan gagasan pameran vendor-vendor pernikahan dengan konsep Javanese Royal Wedding bertajuk SASMITANING ASMARA; “Nalika katresnan kepacak ing candi, makna asmara katon luwih suci. (Saat cinta terpahat di candi, makna asmara tampak lebih suci), A Wedding Showcase by Kusuma Sahid Prince Hotel Solo & APD Wedding Organizer Solo. Menjadikannya wadah bagi featured vendor yang berkolaborasi dan memberikan inspirasi serta mengedukasi pada calon pengantin yang akan melangsungkan hari istimewanya dengan konsep yang spesial,” kutip Radio Solopos dari rilis, Rabu (23/7/2025).
Disebutkan dalam rilis tersebut, SASMITANING ASMARA; A Wedding Showcase by KSPH & APD WO dipersiapkan bersama 25 lebih vendor-vendor pernikahan mulai dari panatacara (pembawa acara), dekorasi, tata suara dan cahaya, paes dan tata rias, foto dan video dokumentasi.
Lalu florist dekorasi, party effect, musik dan hiburan, penari, prajurit dan kereta kencana, undangan hingga penyedia uba rampe.
“Pendhopo Ageng Kusuma Sahid Prince Hotel Solo akan menjadi saksi bagi indahnya prosesi pernikahan tradisional pakem adat Solo seperti siraman, kirab menggunakan iring-iringan kereta kencana, panggih hingga resepsi ala royal dinner. Maerokoco garden menjadi Lokasi bagi pecinta taman asri sebagai prosesi siraman, akad nikah maupun romantic dinner, area tapal kuda yang disuguhkan dekorasi candi lambang cinta sebagai latar pelaminan bernuansa klasik nan megah dan penuh makna sedangkan Pendhopo Ageng membawakan kemasan formal nan megah dengan balutan klasik modern dan berkapasitas tamu hingga 1.000 orang. Keseluruhannya dapat menjadi rujukan seluruh calon pengantin untuk menyelenggarakan pesta pernikahan.” (*)