SoloposFM – Satu hari lagi, tepatnya tanggal 9 Maret 2016, gerhana matahari total (GMT) akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Terdapat beberapa kota yang akan terlewati gerhana matahari total, seperti Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Ternate dan Halmahera. Selain kota-kota tersebut, akan mengalami gerhana matahari sebagian dengan totalitas gerhana antara 70 hingga 90%. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk Gerhana Matahari, ketika sebagian atau keseluruhan Bumi masuk dalam bayang-bayang Bulan.
Pada 9 Maret besok, Indonesia akan menjadi kiblat pengamatan dan penelitian gerhana Matahari. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan melakukan ekspedisi bersama untuk meneliti fenomena gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 besok. Dalam penelitian ini, Lapan dan NASA akan menuju ke wilayah Halmahera Utara. Sebagaimana diketahui, daerah ini merupakan tempat dengan durasi terlama yang akan dilewati gerhana matahari total.
Gerhana matahari total merupakan salah satu peristiwa alam yang menarik untuk diamati. Hal ini terlihat dari ratusan wisatawan dari berbagai Negara yang telah mem-booking tempat di daerah-daerah yang dilewati GMT. Puluhan hotel yang full booking menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat akan fenomena GMT. Tak hanya hotel, sejumlah wisatawan juga datang menggunakan kapal pesiar.
Gerhana Matahari akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Tetapi Gerhana Matahari mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Di wilayah bagian barat Indonesia, gerhana mulai terjadi pagi hari mulai pukul 06.19 WIB dan mencapai puncak gerhana pada 07.21 WIB. Sementara di wilayah tengah Indonesia GMT akan terjadi pada pukul 07.25 WITA dan wilayah timur pada 08.36 WIT.
Sosialisasi akan GMT telah dilakukan jauh hari dengan harapan masyarakat tidak akan melewatkannya. Apalagi di Indonesia, GMT terakhir kali terjadi pada 11 Juni 1983 dan akan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 nanti. Fenomena GMT juga dapat menjadi pelajaran tentang alam bagi masyarakat, dimana seringnya masyarakat hanya mendengar mitos modern bahwa gerhana matahari total dapat menimbulkan kebutaan. Padahal yang benar adalah cahaya matahari sehari-hari dan ketika gerhana sama-sama berbahaya. Untuk itu jangan melihat matahari secara langsung/ karena dapat membahayakan mata, yaitu rusaknya retina. Anda dapat menikmati gerhana Matahari dengan menggunakan kacamata khusus. Atau yang paling aman, anda dapat menyaksikan siaran langsung GMT melalui situs internet maupun media massa lainnya.