SoloposFM – Seorang warga di Karangasem, Laweyan, Solo, Wenny, mengeluhkan aliran air PDAM di rumahnya yang berwarna hitam. Selain itu, aliran air yang biasanya kecil pada pagi hari, kali ini mengalir deras.
Menjawab hal itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul Pamilih saat dikonfirmasi Solopos FM, menjelaskan bahwa terganggunya kualitas serta aliran air ke pelanggan merupakan dampak dari proyek pemotongan dan penyambungan pipa transmisi lama ke baru di Jl. Slamet Riyadi, sekitar Stasiun Purwosari, yang dilakukan hari ini, Kamis (21/11). Pemindahan pipa tersebut merupakan dampak dari penataan utilitas proyek lintas atas atau flyover Purwosari.
Bayu menyebut daerah yang terdampak proyek tersebut, diantaranya wilayah Kleco ke utara, terganggu dari sisi kualitas air (air hitam/keruh) namun dari sisi kontinuitas aliran membaik. Sedangkan untuk wilayah Jl. Slamet Riyadi ke selatan, mengalami gangguan aliran air.
Sementara itu, seperti dilansir Solopos.com, hari ini, Plt Direktur Teknik Perumda Toya Wening, Tri Atmaja Sukamulya, mengatakan proyek dipastikan mengganggu layanan air bersih kepada 20.000an pelanggan. Gangguan tersebut di antaranya layanan air yang benar-benar terhenti, debit air yang berkurang, dan keruhnya air yang keluar dari saluran pelanggan.
“Saat ini kami sudah menerima keluhan pelanggan dan sudah melakukan dropping air. Warga di Kampung Purwotomo sudah meminta dropping, sedangkan di Kampung Mendungan airnya keruh. Air keruh merupakan dampak dari penutupan jaringan pipa sebelah utara karena akan dipotong, air yang semula mengalir ke pipa utara berubah ke selatan memenuhi seluruh pipa asbes. Kerak seluruh pipa ikut hanyut bersama air,” kata dia, saat dijumpai di lokasi.
Sementara debit yang berkurang dikarenakan angin yang terjebak di pipa saat pemotongan dan penyambungan dilakukan. Saluran pelanggan yang dibuka ikut membebaskan aliran angin itu sehingga debit dapat kembali normal seiring waktu.
“Kami memperkirakan sekitar dua pekan, saluran distribusi pelanggan sudah kembali normal,” kata dia.
Sebagai informasi, pengerjaan pemotongan dan penyambungan pipa itu menyasar tiga segmen, yakni PIT 1 di Jl. Slamet Riyadi depan Hotel Amrani, PIT 3 di pertigaan Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Agus Salim, dan PIT 4 di Jl. Slamet Riyadi, depan Kantor PLN Solo.
“Dampaknya, aliran air dari Mata Air Cokro Tulung ke menuju ke timur akan terhenti, yakni dari Jl. Slamet Riyadi ke arah timur di ujung pelayanan yakni sampai Kelurahan Semanggi dan wilayah selatan dari Jl. Slamet Riyadi, Kleco, sampai depan Bundaran Gladag. Selain itu di ruas Jl. Slamet Riyadi di titik-titik itu akan terjadi penyempitan. Masyarakat yang melintas dimohon berhati-hati,” ucap Tri Atmaja.
Bagi pelanggan yang terdampak selama lebih dari 24 jam, pihaknya menyiapkan unit mobil tangki untuk memasok air.
Teknisnya, pelanggan diminta menghubungi kantor unit setempat atau kantor pusat Perumda atau melalui layanan perpesanan Whatsapp di 082219258787. “Kami menyiagakan enam unit truk tangki,” tandasnya.
[Mita Kusuma]