SoloposFM, Sebanyak 32 siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler sains club SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo mengikuti kunjungan belajar di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (18/2/2020). Mereka mendapatkan materi praktikum pengamatan hewan vertebrata dan avertebrata, herbarium, serta pengamatan menggunakan mikroskop.
Peserta sains club sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Sebelum melakukan praktikum mereka dibagi menjadi dua kelompok dan secara bergantian melakukan praktikum didampingi oleh dosen dan asisten dosen. Siswa terlihat sangat bersemangat saat melakukan pengamatan menggunakan mikroskop.
Kunjungan langsung ke laboratorium biologi di universitas merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Jika biasanya saat di sekolah mereka hanya menggunakan mikroskop biasa, maka di laboratorium ini mereka bisa mengamati sejumlah preparat basah yang terdiri dari air kran, air kolam ikan, dan air jerami di bawah mikroskop listrik binokuler.
Salah satu peserta sains club, Davin Tegar Prayoga mengaku sangat tertantang dengan kegiatan kunjungan ini. Ia memang termasuk anak yang sangat senang membaca buku-buku pengetahuan yang berhubungan dengan sains.
“Saya sangat senang bisa mengamati sel bawang merah, protozoa, dan plankton dari preparat basah dengan mikroskop binokuler,” ungkap Davin.
Arsyadana, selaku guru pembina sains club SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo mengungkapkan awalnya kunjungan ini hanya diagendakan untuk pengenalan penggunaan mikroskop binokuler. Namun, pengelola laboratorium memberikan fasilitas materi pengamatan hewan awetan vertebrata dab avertebrata serta tumbuhan awetan atau herbarium.
“Anak-anak sangat antusias karena bisa mengamati menggunakan mikroskop sekaligus belajar cara pengawetan hewan dan jenis-jenis hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang, seperti ular, katak, capung, bintang laut, bahkan awetan kerangka manusia asli,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Solopos FM.
Arsyadana menyampaikan tujuan utama kunjungan ini untuk membangun kecintaan siswa terhadap dunia sains sejak dini.
“Kami berharap dengan kecintaan anak-anak terhadap sains akan membuka wawasan mereka sehingga bisa dikembangkan pada jenjang pendidikan berikutnya, syukur bisa melakukan eksperimen dan penemuan-penemuan yang bermanfaat dalam kehidupan,” pungkas Arsyadana.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]