SoloposFM – Pemerintah masih membahas terkait izin mudik lebaran 2021. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mudik lebaran tahun ini kemungkinan diizinkan pemerintah meski pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 untuk membentuk mekanisme khusus bagi pelaksanaan mudik lebaran. Beberapa mekanisme di antaranya adalah pengetatan pelaksanaan mudik lebaran hingga masifnya upaya tracing pada saat musim mudik lebaran tiba.
Pemerintah juga akan memperketat syarat perjalanan mudik Lebaran. Misalnya, dengan mempersingkat masa berlaku alat screening COVID-19 seperti, GeNose, rapid test antigen, atau tes swab PCR.
Penerapan protokol kesehatan lainnya yang juga akan diperketat seperti memakai masker, melakukan jaga jarak, melakukan disinfeksi prasarana dan sarana, pemberlakuan pembatasan penumpang, hingga pengaturan jadwal layanan.
Jika benar mudik akan diijinkan, kemungkinan akan ada lonjakan penumpang pada musim mudik Lebaran tahun ini. Terlebih lagi vaksinasi sudah dilakukan pada beberapa orang, hal ini akan membuat masyarakat lebih yakin berpergian.
Pendapat Pendengar
Antusiasme masyarakat untuk dapat melakukan mudik lebaran tahun ini juga cukup tinggi. Terbutki, pada polling Dinamika 103, Rabu (24/3), sebanyak 71 persen pendengar Solopos FM menyatakan setuju jika pemerintah mengizinkan mudik tahun ini.
Hal itu seperti disampaikan Nur Syamsiyah, “Saya setuju. Karena sudah 3 tahun tidak mudik. Tapi menurut saya yang penting kita jaga diri masing-masing dan ingat, setelah sampai di kampung nanti jangan pergi kemana-mana. Jangan lupa kalau ini masih pandemi.”
Hal senada disampaikan Anda, “Setuju, tapi ingat disiplin prokes dan jangan jabat tangan dulu.”
Sementara menurut Agus, “Setuju saja, asalkan sehat-sehat saat kembali ke rumah.”
Meski demikian, ada juga pendengar yang tidak sependapat. “Kalau saya kurang setuju. Orang-orang kita masih kurang bisa diajak disiplin. Apalagi jaga jarak di terminal-terminal, pasti berjubel dan otomatis rawan penularan. Monggo pemerintah yang tegas saja peraturannya. Rakyat yang terdampak yang sedih kalau keluarganya terkena covid. Apalagi kemarin beritanya seminggu terakhir naik lonjakan kasus,” kata Diana.
Pendapat Narasumber
Sosiolog dari universitas Sebelas Maret Ahmad Romdon mengatakan wajar jika ada pro dan kontra terkait izin mudik lebaran 2021. Terlebih karena kondisi saat ini berbeda dengan mudik lebaran tahun lalu, dimana saat ini sebagian masyarakat sudah divaksin.
Menurutnya, kalau pun nantinya ada kelonggaran dari pemerintah untuk mudik lebaran tahun ini, yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengatur pelaksanaannya, terutama agar protokol kesehatan tetap dilakukan dan dipatuhi. Ia mengatakan ketaatan terhadap prokes jika pemerintah memberi kelonggaran mudik lebaran, akan menjadi modal untuk keluar dari pandemi Covid-19.
“Kata kuncinya, setiap kita harus bertanggung jawab pada diri sendiri dengan taat pada prokes, diantaranya salaman dengan menyatukan tangan di dada. Tidak dipungkiri bersalaman saat lebaran sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita, sehingga butuh pembiasaan untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” imbuhnya.
Ia menambahkan kalaupun mudik jadi pilihan, maka harus dilakukan dengan batasan-batasan dan pengaturan seketat mungkin.
[Diunggah oleh Mita Kusuma]