SoloposFM, Bank Indonesia merilis survei konsumen untuk April 2021. Hasil survei mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari indeks keyakinan konsumen, atau IKK bulan April 2021, yang untuk pertama kalinya masuk ke zona optimis sejak april 2020 tahun lalu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, menyatakan jika salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia terletak pada keberhasilan pemerintah dalam pengendalian kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi yang menumbuhkan optimisme.
Pembelian di dalam negeri, menurut Oke Nurwan memang mengalami peningkatan. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, mengklaim masyarakat lebih optimistis dalam berbelanja pada Lebaran 2021 ini dibanding tahun lalu.
Baca juga : Mulai Peruntungan Bisnis Pasca Ramadan, 5 Hal Ini Bisa Bantu Jualan Milenial Laris Manis!
Oke lalu mengutip laporan survei konsumen Bank Indonesia (BI) di April 2021. IKK pada bulan tersebut mencapai zona hijau pada kisaran 101,5, naik bertahap dari Maret 2021 pada level 93,4, dan Februari 2021 di kisaran 85,8.
“Artinya sekarang terjadi pertumbuhan keyakinan konsumen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Tentunya ini dibuktikan oleh data-data,” ujar Oke.
Prokes Semakin Baik
Selain itu, dia juga mencermati penerapan protokol kesehatan (prokes) di tengah masyarakat yang semakin baik. Menurutnya, masyarakat kini lebih paham dan peduli untuk menerapkan prokes 5M seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Kebijakan larangan mudik Lebaran pada tahun ini juga turut memberi dampak terhadap pengendalian kasus positif Covid-19, yang berimbas pada menguatnya angka indeks keyakinan konsumen di tengah masyarakat.
“Mudik juga bisa dikendalikan, sehingga penanganan kasus bisa terkendali. Ini meningkatkan keyakinan konsumen pada ekonomi kita,” tukas Oke.
Baca juga : Lebaran di Rumah Saja, Ini Deretan 4 Game Paling Favorit Selama Liburan
Belanja di kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga banyak mengalami peningkatan. Melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5 persen-5 perse di tahun ini.
Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan.
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Jumat (21/05/2021), seluruh pendnegar mengaku optimis terjadi peningkatan belanja di tengah pandemi.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Optimis. Kelihatannya masyarakat sudah makin memahami situasi hidup di tengah pandemi. Semoga ke depan perilaku kita semua akan lebih bijak dan bertanggungjawab tentang tatakehidupan yang baru atau new normal,” ungkap Ahmad di Nayu.
“Saya optimis perekonomian di negara kita mengalami peningkatan dibandingkan 1 tahun lalu. Saya perhatikan di pekan pertama bulan Mei animo masyarakat untuk berbelanja baik di pasar tradisional, mall maupun UMKM yang menjajakan kuliner di saat mau buka puasa meningkat tajam bahkan bisa bikin macet jalan seperti di Jl. Joko Tingkir, Gentan. Bahkan kemarin sore PKL di kawasan Jl. Joko Tingkir juga ramai pembeli sehubungan masyarakat yang mau buka puasa swayal,” papar Priyanto.
“Perkonomian +62 harus terus bergerak apapun kondisinya dengan terus menjaga prokes yang ketat di segala sendi perekonomian,” ungkap Ahmad Sanusi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]