SoloposFM – Pergerakan beberapa kepala daerah mulai terlihat dan nama mereka disebut-sebut berpotensi maju sebagai calon presiden atau Capres 2024. Dua di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Partai-partai politik pun sudah memunculkan calon presiden yang akan diusung di 2024. Bahkan partai yang terlambat menyatakan sikap dan menentukan calon, dinilai bakal ketinggalan gerbong.
Sementara itu, sejumlah lembaga survei mulai merilis hasil elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang maju dalam Pilpres 2024. Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Hasilnya, ada tokoh yang kerap unggul dalam hasil elektabilitas sejumlah lembaga survei. Namun, ada pula yang kejar-kejaran. Setidaknya ada lima lembaga survei yang telah merilis hasil elektabilitas para tokoh yang berpotensi menjadi capres mulai April 2021.
Capres Berkulitas
Munculnya nama-nama calon presiden baik dari partai politik, media, maupun lembaga survey, membuat masyarakat mulai mengamati dan menimbang siapa tokoh-tokoh yang berkualitas dan potensial maju dalam Pilpres 2024.
Berikut capres berkualitas versi pendengar Solopos FM, yang disampaikan dalam sesi Dinamika 103, Selasa (25/5) :
Menurut pendengar, Nur di Solo, “Kalau saya berharap tidak hanya berkualitas, tapi juga berakhlak baik, mendengar suara rakyat dan berkomitmen mengabdikan dirinya untuk rakyatnya dan bernegarawan. Semoga bangsa Indonesia selalu diberi rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Amin.”
“Siapapun kandidat presiden yang terpilih, bisa mewakili seluruh elemen bangsa ini dan tidak jadi boneka kepentingan partai tertentu. Rakyat di sini yang mempunyai kedaulatan penuh atas pemilihan dan memilih langsung. Rakyat dituntut harus cerdas terhadap calon presiden yang dipilihnya, bukan seperti memilih kucing dalam karung,” kata pendengar lain, Ahmad Sanusi.
Sementara, menurut Sulistyo di Sukoharjo, “Capres yang rekam jejaknya jelas, betul-betul kerja dari bawah, nyata, tidak cuma pencitraan melulu, tidak cuma jago dalam hal beretorika, dan nggak ngamukan, serta nasionalis sejati lambé lan atiné.”
Pendapat senada disampaikan Ahmad di Nayu, “Tokoh yang jujur, adil, dan berjiwa nasionalis sejati, serta mementingkan kemajuan atau kepentingan rakyat.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]