SoloposFM, Sudah lebih dari satu bulan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ/Jurug Solo Zoo) tidak menerima pengunjung. Setiap hari, pengelola taman tersebut mengeluarkan biaya pakan satwa Rp5.134.052/hari.
Direktur Perusahaan Daerah TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, dalam Dinamika, Jumat (06/08/2021) menjelaskan biaya pakan lebih dari Rp120 juta/bulan dan total biaya operasional sekitar Rp350 juta/bulan. Selama ini, TSTJ memakai sumber pakan lokal.
Kondisi pakan untuk 77 jenis satwa dari 395 ekor satwa diklaim Bimo masih aman. Menurut dia, kebutuhan pakan satwa sudah tetap atau tidak memungkinkan untuk dilakukan efisiensi selama tidak ada pemasukan dari kunjungan wisata sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Program Adopsi Satwa
Masyarakat bisa membantu dengan berdonasi pakan atau adopsi satwa koleksi TSTJ. Untuk itu, managemen TSTJ terus berupaya mengkampanyekan program adopsi satwa khususnya di masa pandemi COVID-19. Langkah ini untuk meningkatkan kesejahteraan binatang yang ada di lembaga konservasi tersebut.
Baca juga : Bansos PPKM, Pendengar SoloposFM: Kapan Cairnya?
“Program orang tua asuh satwa ini sudah kami launching (luncurkan) sejak tahun 2016 dan sampai sekarang masih berjalan,” kata Bimo.
Bahkan, untuk peluncuran adopsi satwa khususnya di masa pandemi COVID-19 sebetulnya akan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021. Namun, karena adanya pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, peluncuran harus ditunda.
Opini Pendengar SoloposFM
Dalam Dinamika 102 SoloposFM, Jumat (6/8/2021), mayoritas Sobat Solopos mengaku belum sanggup untuk mengadopsi satwa TSTJ. Sebesar 60% Sobat Solopos mengaku belum sanggup. Sedangkan sebanyak 40% sisanya mengaku berminat mengadopsi satwa TSTJ.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Bagimana jika bikin Virtual Picnic di Jurug Zoo dengan aplikasi Zoom? Jadi nanti kameranya bergerak memperlihatkan semua satwa di Jurug Zoo dan bisa dilihat oleh semua member Zoom, 100an orang. Peserta yang bisa ikut Zoom harus donasi dulu ke Jurug Zoo” usul Hanny.
“Berharap PPKM segera dilonggarkan agar bisa berkunung ke Jurug. Usul agar pihak TSTJ menyediakan pakan yang bisa dibeli pengunjung, jadi kami bisa memberi pakan yang tepat. Biasanya pengunjung kan asal lempat apa saja makanan yang mereka bawa dari rumah, padahal belum tentu aman buat satwanya,” ungkap Ana.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]