SoloposFM, Pemerintah resmi mengumumkan perpanjangan PPKM level hingga 16 Agustus mendatang. Namun ada sedikit kelonggaran dalam penerapan PPKM level kali ini, terutama pada daerah yang masuk level 3 dan 2. Daerah yang masuk kategori level 3 dan 2 diizinkan menggelar PTM di sekolah dengan sejumlah ketentuan.
Sedangkan di Jateng ada 18 daerah yang sudah masuk kategori level 3. Sementara 17 daerah di Jateng yang masih berstatus PPKM level 4. Ke-17 daerah itu yakni Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Kebumen, Banyumas, dan Kota Tegal. Kemudian Kota Solo, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Wonosobo, Sragen, Kabupaten Semarang, Purworejo, Kendal, Karanganyar, dan Demak.
PPKM Di Solo
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum mengizinkan pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan buka sepenuhnya pada perpanjangan PPKM Level 4 tanggal 9-16 Agustus. Aktivitas dikecualikan untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko, restoran, supermarket, pasar swalayan, toko obat sampai pukul 20.00 WIB.
Baca juga : Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Sobat Solopos : Wajar Jelang HUT RI
Sementara, supermarket, pasar swalayan, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain–lain yang sejenis diizinkan buka sampai dengan pukul 20.00 WIB dengan jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas normal dan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Fasilitas umum, seperti, area publik, taman umum, tempat wisata umum, tempat hiburan dan area publik lainnya ditutup sementara.
Baca juga : Tutup Selama PPKM, TSTJ Gencarkan Program Adopsi Satwa
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Kamis (12/08/2021), Sobat Solopos kompak menilai PPKM perlu dilonggarkan.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Kalau saya melihat Kota Solo sudah saatnya ada pelonggaran PPKM, apalagi warganya sudah lebih dari 50% di vaksin. Hanya saja daerah sekitarnya masih sulit karena ketersediaan vaksin yang belum mencukupi. Kebetulan di tempat tinggal saya Sukoharjo setelah di data 80% warganya sudah di vaksin, kebetulan mayoritas ber-KTP Solo. Sedang yang ber-KTP Sukoharjo maupun yang ber-KTP di luar Soloraya belum divaksin. Harapan saya kota Solo bisa mengikuti kota 4 kota di Pulau Jawa dimana mallnya di buka kembali dengan prokes yang tetap ketat. Kemarin saya nyoba masuk SGM sepi banget kasihan kalau lihat para UMKM selama 1 bulan tidak bisa berjualan bahkan juga mematikan rejeki para PKL, juru parkir di sekeliling mall,” ungkap Ahmad di Kartasura.
“Di Gentan kebetulan saya di tunjuk warga sebagai koordinator pencegahan Covid di perumahan saya, makanya saya bisa mendata berapa persen warga di perumahan saya yang sudah di vaksin. Dan selama ini saya juga terapkan PPKM mikro. Sementara gojek, grab dan ekspedisi tidak boleh masuk, jadi penghuni yang pesan gofood harus ambil di pos satpam, bila ada tamu warga wajib pakai masker dan cuci tangan di dekat pos satpam, apalagi masih ada 3 rumah yang penghuninya insoman,” papar Priyanto Sasongko.
“Sudah saatnya dilonggarkan, demi ekonomi juga. Namun semua kudu berkomitmen taat protokol kesehatan,” tulis Adi di Solo.
“Sudah banyak sekali masyarakat disajikan dengan menu kebijakan yang tidak konsisten berubah-ubah,” papar Sanusi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]