SoloposFM, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membangun kembali Jembatan Jonasan di Jl Juanda, Jebres, Solo, mulai pekan ini. Revitalisasi jembatan yang tidak terdeteksi tahun pembuatannya itu sempat tertunda tiga tahunan hingga akhirnya terealisasi pada tahun ini.
Proyek rehab jembatan itu menelan anggaran Rp2,432 miliar dan dikerjakan selama empat bulan sampai 30 November 2021. Kondisi jembatan lama sudah banyak retak dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Selama pembangunan, ruas jalan ditutup sementara hingga proyek mendekati selesai. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, menutup Jl Juanda mulai dari simpang Jonasan sampai Simpang Gotong Royong ditutup mulai Senin kemarin. Hal itu guna mengakomodasi proyek rehab jembatan Jonasan, Solo, tersebut.
Baca juga : Ujicoba WFO 100%, Sobat Solopos : Lakukan Bertahap Dengan Prokes Ketat!
Sejumlah jalur alternatif sudah di siapkan agar masyarakat yang biasa melewati ruas jalan itu bisa mengatur ulang rute keberangkatan, waktu berangkat kerja, dan moda kendaraan yang digunakan.
Alternatif Jalur
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, dalam Dinamika 103 SoloposFM, Selasa (24/8/2021), mengungkapkan ruas jalan alternatif yang dimaksud antara lain dari Jl Urip Sumoharjo ke utara melewati Simpang Panggung Motor, belok ke Jl Kol Sutarto, Jl Ir Sutami dan seterusnya. Pengalihan arus ini berlaku arah sebaliknya.
Kemudian rute alternatif berikutnya, pengguna jalan dari arah Palur bisa menggunakan Jl Ir Sutami kemudian di Simpang Mlipakan belok kanan ke Jl HOS Cokroaminoto. Dari situ pengguna jalan bisa lewat Jl Surya, Jl Gotong Royong, Simpang Gotong Royong lalu kembali ke Jl Juanda.
“Kontraktor butuh waktu dua bulan untuk bikin struktur dan menutup ruas jalan mulai dari Simpang Mlipakan sampai Simpang Gotong Royong. Penutupan dimulai pada Senin sampai 22 Oktober. Kami harap masyarakat yang biasa melewati ruas jalan itu bisa mengatur ulang rute keberangkatan, waktu berangkat kerja, dan moda kendaraan yang digunakan,” tandasnya.
Papan informasi sudah dipasang di sekitar lokasi dan sejumlah petugas menurut Ari, dikerahkan ke sejumlah simpang yang dinilai rawan macet karena banyak masyarakat yang bingung.
“Hari pertama kemarin (Senin), memang masih banyak yang bingung. Kami maklum. Kemacetan juga terjadi utamanya di jam berangkat dan pulang kerja. Yang kami waspadai adalah jalan di perlintasan Kereta Api Sekarpace, menjadi kewaspadan jangan sampai terjadi antrian kendaraan,” papar Ari lebih lanjut.
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika 103 SoloposFM, Selasa (24/8/2021), sebesar 67% Sobat Solopos mengaku sudah mengetahui jalur aternatif imbas penutupan jalan Juanda. Sedangkan 33% sisanya mengaku belum mengetakui jalur alternatifnya.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Saya terdampak tapi tidak langsung. Saya biasa lewat jalan Urip Sumoharjo. kalau pas bangjo, langsung menumpuk, antrian jadi panjang,” tulis Indah.
“Kebetulan saya sudah mengetahui adanya penutupan Jl.Juanda dari group WAcperumahan saya kemarin. Saya tidak berdampak dengan penutupan jalan Juanda, tapi ya untuk sementara tidak belanja daging di Jl.Gotong Royong dulu,” ungkap Priyanto.
“Saya kalau ke Tawangmangu lewat jalan Ir Juanda. Mungkin perjalanan akan terganggu bila via Juanda karena jalan tersebut akan lebih padat karena jembatan Jonasan akan di renovasi,” papar Sriyatmo.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]