[SPFM] Seiring dengan turunnya level PPKM Soloraya dari level 4 ke level 3 pada pekan lalu, pembelajaran tatap muka (PTM) sudah bisa dilaksanakan bagi sekolah yang sudah siap. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mewajibkan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk diantar jemput orangtuanya. Apabila, orangtua maupun kerabat tak bisa mengantar karena alasan tertentu, maka Pemkot bakal memfasilitasi transportasi penunjang atau kendaraan antar-jemput.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, dalam Dinamika 103 SoloposFM, Selasa (07/09/2021), mengatakan armada antar jemput sudah siap diterjunkan namun masih menunggu kepastian dan koordinasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan (Disdik). Mengingat sekolah mana saja yang pasti menggelar PTM dan bakal memanfaatkan armada tersebut
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan armada antar jemput sudah siap diterjunkan namun masih menunggu kepastian dan koordinasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan (Disdik). Diantaranya kepastian sekolah mana saja yang pasti menggelar PTM dan bakal memanfaatkan armada tersebut.
Baca juga : Susah Cari Jodoh Karena Pandemi? Sobat Bisa Klik Aplikasi Jadikan Aku Halalmu Kemenag Solo
“Kami harus memiliki data sekolah-sekolah mana yang mau PTM guna menyesuaikan kebutuhan armada yang bakal diterjunkan. Bus Batik Solo Trans (BST) bisa digunakan, begitu pula angkutan feeder atau pengumpan,” jelas Hari.
Armada Bertanda Khusus
BST maupun angkutan pengumpan yang akan digunakan diberi tanda khusus, seperti angkutan khusus PTM/pelajar guna membedakan dengan armada untuk penumpang umum. Sama seperti simulasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, pihaknya sudah menyepakati pemanfaatan BST dan angkutan pengumpan.
“Tinggal menyesuaikan rutenya. Kemudian, jumlah siswanya dan yang dilalui. Kalaupun nanti ada yang jauh dari jangkauan kendaraan umum nanti bisa kami carikan solusi,” papar Hari.
Sebelumnya, Disdik Solo mempertimbangkan penggunaan angkutan umum atau massal sebagai transportasi siswa dalam PTM. Pertimbangan tersebut didasarkan atas kebutuhan transportasi bagi siswa khususnya yang tidak dapat diantar-dijemput oleh orang tuanya saat PTM. Namun transportasi umum tersebut harus memenuhi standar kesehatan pencegahan Covid-19. Sehingga siswa tetap aman menggunakan kendaraan umum.
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika 103 SoloposFM, Selasa (07/09/2021), mayoritas Sobat Solopos mengaku memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk antar jemput ke sekolah. Sebanyak 67% Sobat Solopos mengaku melakukan antar jemput sendiri ke sekolah. Sedangkan 33% sisanya memilih untuk memanfaatkan armada dari Pemkot Solo.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Cucu saya SMPN 20 PTM tanggal 17 mendatang. Pilih diantar jemput sendiri,” ungkap Mudhowati.
“Kalau cucu saya saat masuk jatahnya hanya separo kelas. Tentunya dengan prokes ketat dan antar jemput sendiri,” tulis Sriyatmo.
“PPKM diperlonggar saya sangat setuju karena menurunnya penularan Covid-19, tapi masyarakat mulai abai dengan prokes. Tidak semua sih tapi kebanyakan abai. Kalau tentang PTM sepertinya sudah berjalan bagus, hanya saja yang agak mengkhawatirkan di tingkat PAUD, TK dan SD karena mereka belum begitu ngeh dengan prokes, apalagi mereka diantar orang tua, sehingga malah timbul kerumunan,” papar Sri Almi).
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]