SoloposFM, Pergelaran Solo International Performing Arts (SIPA) 2021 diselenggarakan selama tiga hari yakni Kamis-Sabtu (7/10/2021-9/10/2021), di Bengawan Solo Park at Jurug Zoo. Festival seni bertaraf internasional tersebut bakal mengolaborasikan dua konsep yakni hybrid dan drive-in.
Direktur SIPA Community, Irawati Kusumorasri, mengatakan penetapan konsep panggung dan lokasi acara berdasarkan riset dan berbagai pertimbangan. Konsep hybrid yakni menggabungkan antara pentas langsung dan daring.
Acara langsung digelar di Bengawan Solo Park dengan maksimal lima penampil per harinya. Sementara luring merupakan siaran langsung melalui kanal YouTube SIPA Festival dan Dinas Pariwisata Solo.
Baca juga : Solo Di Mata Pemandu Wisata
Konsep Drive In
Penonton yang datang langsung konsep drive-in dari dalam mobil. Ada 30 mobil dengan jumlah maksimal tiga penumpang setiap malam. Syarat lainnya penonton harus sudah vaksin minimal dosis pertama. Panitia juga menyiapkan tiga booth makanan yang siap memenuhi kebutuhan penonton selama acara.
“Panggung dibuat lebih tinggi dari biasanya agar penonton bisa menyaksikan pentas dengan jelas. Aturan parkir juga dikonsep sedemikian rupa agar membuat mereka nyaman saksikan para delegasi. Antusias penonton yang ingin mendaftar drive-in cukup banyak. Namun kami membatasi sesuai dengan anjuran Satgas Covid-19 demi penegakan Protokol Kesehatan,” papar Ira.
Pentas langsung digelar mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai. Mayoritas merupakan seniman Soloraya dan wilayah Jawa. Sementara pada hari kedua dan ketiga acara dimulai siang hari yang isinya menampilkan video tapping para penampil.
Baca juga : Oktober Bulan Batik, Pengusaha Batik Laweyan Optimis Penjualan Batik Terdongkrak
Tahun ini ada puluhan penampil yang antusias mendaftar sebagai peserta SIPA. Peserta dari dalam negeri di antaranya Solo, Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, NTB, dan Sumatera Barat. Sementara, penampil luar negeri yakni Brasil, Finlandia, Perancis, India, Jepang, Namibia, Serbia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Tanzania, dan Togo. Perwakilan dari Belanda, dan Malaysia tampil via zoom. Sementara perwakilan Peru pentas di langsung di panggung.
The Great Lights of Arts
Lebih lanjut, Ira, mengatakan tema utama acara mereka yakni The Great Lights of Arts. Hal itu mengartikan bahwa seni diharapkan bisa jadi lampu penerang kehidupan. Apalagi pada masa sulit Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Maka dari itu, SIPA 2021 pada Kamis malam nanti akan dibuka dengan kolaborasi apik sang maskot, Endah Laras, bersama penari Semarak Candra Kirana. Koreografi tari diciptakan Fajar Satriadi, sementara komposer musiknya adalah Memet Chairul. Karya pembuka bertema kontemplatif. Mengajak para penonton ikut merenung sejenak, mengucap keprihatinan atas pandemi, sekaligus rasa syukur masih diberi kesehatan sampai hari ini.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Kamis (07/10/2021), mayoritas mengaku siap menyemarakkan SIPA 2021. 75% Sobat Solopos mengaku siap. Sedangkan 25% sisanya mengaku masih bingung nonton langsung atau via online.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Saya siap menyaksikan SIPA via online/youtube saja. Kalau sebelum pandemi setiap ada event SIPA selalu nonton langsung ke tempat pertunjukan yang begitu bagus bisa mengetahui berbagai kreasi seni, musik, tari dll yang dipertunjukkan baik oleh seniman dalam negeri maupun manca negara. Bila memungkinkan bisa foto bareng dengan seniman idola,” tulis Priyanto.
“Sangat tertarik untuk drive in, tapi sayang syarat syaratnya belum bisa terpenuhi. Jadi menonton via kanal youtube nanti. Salut dengan inovasi SIPA. Ide yang menarik event hybrid, semoga nanti diterapkan di even-evan yang lain,” ungkap Adi.
“Nggak sabar untuk nonton nanti malam. Semoga dapat tiketnya,” tulis Ida.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]