SoloposFM, Tanggal 28 Oktober menjadi salah satu hari penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada hari tersebut para tokoh pemuda dari seluruh Indonesia mengikrarkan satu sumpah, bernama Sumpah Pemuda.
Setelah melakukan proses pembahasan yang panjang, akhirnya para pemuda tersebut sepakat mengikrarkan 3 janji, yaitu 1) Pengakuan terhadap adanya tanah air Indonesia, 2) Pengakuan adanya kesatuan sebagai bangsa Indonesia, dan 3) Pengakuan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Peristiwa 93 tahun yang lalu ini jelas menjadi tonggak sejarah tanda perjalanan panjang lahirnya kesadaran kritis pemuda untuk menjunjung kepentingan bersama. Generasi muda sadar bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang majemuk di tengah upaya kolonial Belanda melakukan politik devide et impera.
Dalam rangka menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengajak para pemuda di seluruh Indonesia untuk bersatu, bangkit, dan tumbuh bagi bangsa ini.
Hal tersebut senada dengan tema Hari Sumpah Pemuda 2021, yaitu “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Tema ini dipilih menyikapi kondisi dan tantangan pemuda saat ini, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, favehotel Solo Adakan Vaksinasi Untuk Masyarakat
Menilik lebih jauh, “Bersatu” menjadi kata kunci dalam melawan Covid-19. Sedangkan “Bangkit” bisa dimaknai sebagai semangat menyongsong era pandemi yang telah meruntuhkan beberapa sendi kehidupan, contohnya ekonomi. Karenanya, pemuda harus mampu bangkit untuk memulihkan ekonomi dan aspek kehidupan lainnya akibat dampak pandemi.
Kata “Tumbuh” bermakna berkembang. Tidak hanya bersatu dan bangkit saja, pemuda Indonesia harus bisa menumbuhkan ekonomi, menumbuhkan rasa nasionalisme, dan lain sebagainya.
Pemuda Harus Tanggap dan Aktif
Rohmad Al Latif, tokoh pemuda inspiratif asal Karanganyar dalam program Dinamika 103 Solopos FM, Kamis (28/10/2021), mengungkapkan bahwa pemuda harus tanggap dan aktif memerangi pandemi ini.
Selain itu, menurutnya para pemuda juga harus memanfaatkan sosial medianya dengan produktif. Produktif yang ia maksud adalah membuat konten-konten yang mampu mengedukasi, memotivasi, dan menginspirasi paling tidak untuk diri sendiri. Dengan adanya media sosial ini pemuda diharapkan dapat mengembangkan potensinya dengan leluasa.
Tak cukup di situ, di masa pandemi ini Pemuda harus membuat inovasi-inovasi baru di berbagai bidang. “Pemuda harus Baper, Bawa perubahan,” tuturnya.
Terakhir, Latif berharap kepada para pemuda untuk bersatu, bangkit, dan tumbuh dengan mengoptimalkan potensi dirinya. Hal ini demi memajukan bangsa dan negara kita.
Opini Pendengar Solopos FM
Dalam Dinamika 103 Solopos FM, Kamis (28/10/2021), mayoritas Sobat Solopos akui bahwa pemuda belum berperan aktif dan bersatu menghentikan pandemi. Sebesar 75% mengaku belum dan 25% lainnya mengatakan sudah. Hal ini berdasarkan polling Instagram @soloposfmsolo berikut.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Hal termudah yang bisa pemuda lakukan di masa pandemi adalah dengan menyebarkan berita yang benar dan bukan hoax. Pemuda sekarang harus meningkatkan literasinya,” tulis Adit.
“Peran pemuda sekarang masih sangat kurang menurut saya. Kurang tangguh dan bergantung pada kemudahan teknologi,” tutur Rina.
[Diunggah oleh Dany Sekty Anggoro]