SoloposFM, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, fenomena La Nina akan memasuki wilayah Indonesia pada periode musim hujan Desember 2021 hingga Februari 2022. Fenomena ini mengakibatkan curah hujan meningkat, hingga sekitar 30 persen dari biasanya.
Dampak La Nina seperti halnya bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi di hampir seluruh wilayah di Jawa Timur, meski setiap daerah berbeda-beda dampak yang dirasakannya.
Baca juga : Perjalanan Darat Wajib PCR, Epidemiolog UNS : Tes Bukan Jaminan, Batasi Mobilitas Dan Selalu Taat Prokes
Iis Widya Harmoko, Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, dalam program Dinamika, Rabu (03/11/2021), mengungkapkan La Nina merupakan fenomena mendinginnya Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur hingga melewati batas normalnya. Kondisi tersebut memengaruhi sirkulasi udara global yang mengakibatkan udara lembab mengalir lebih kuat dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia.
“Akibatnya, di wilayah Indonesia banyak terbentuk awan dan kondisi ini diprediksi bisa meningkatkan curah hujan sebagian besar wilayah tanah air. Dampak La Nina akan lebih dirasakan bagi masyarakat di daerah yang topografi tidak rata. Misalnya di daerah dataran tinggi,” ungkap Iis.
Antisipasi Bencana
Lebih lanjut Iis menjelaskan, karena saat curah hujan meningkat, air berpotensi akan menuju hilir dan menyebabkan banjir. Begitu juga risiko terjadinya bencana longsor. Untuk itu, masyarakat di daerah yang topografinya tidak rata, harus lebih mewaspadai dampak La Nina.
“Meski La Nina diperkirakan terjadi pada akhir dan awal tahun, namun masyarakat diminta tidak menjadikan ini sebagai momok, tapi lebih kepada antisipasi. Terlebih saat musim pancaroba atau peralihan seperti sekarang ini. Masa peralihan lebih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan es,” ungkap Iis.
Baca juga : Kematian Mahasiswa Diksar Menwa UNS, Rektor : UNS Tak Tolerir Kekerasan
BMKG juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah sebagai upaya preventif penanggulangan bencana saat musim hujan. Salah satunya dengan pemetaan wilayah normalisasi sungai.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (03/11/2021), 50% mengaku sudah melakukan upaya antisipasi bencana karena La Nina. Sednagkan 50% sisanya mengaku belum melakukan persiapan.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Saya sudah bersihkan jalan air, dan hari ini mau motong pohon yang tinggi,” ungkap Dede.
“Harus persiapkan sejak sekarang nih. Jangan sampai rumah kebanjiran karena salurannya mampet,” tulis Ana.
“Semoga tidak ada bencana besar seperti tanah longsor. Jadi ikut was-was karena sekarang saja sudah mulai lebat hujannya,” papar Dina.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]