SoloposFM – Terungkapnya kasus-kasus kekerasan seksual di sejumlah daerah belakangan ini, mendorong banyak pihak agar pemerintah lebih serius melindungi perempuan dan anak-anak dari ancaman tindak kekerasan seksual.
Diskusi yang mengerucut belakangan ini juga berkutat pada jenis hukuman apa yang paling pantas untuk pelaku tindak kejahatan seksual. Tapi kita tidak boleh lupa, anak-anak sebagai sasaran dari ancaman tindak kekerasan seksual juga perlu bekal pengetahuan dasar seputar seks.
Seks di sini bukan dalam konotasi negatif, namun lebih pada pendidikan seks sejak dini dengan tujuan untuk mengajarkan, menghargai dan mengapresiasi sesama manusia. Pendidikan seks ini bisa meliputi pengenalan anatomi tubuh, dimana tubuh seseorang adalah ranah privatnya si pemilik tubuh itu.
Pendidikan seksual yang komprehensif akan mengajarkan hak-hak manusia, relasi sosial, moralitas dan nilai-nilai agama. Pendidikan seks bukan mengajarkan cara perempuan berpakaian. Namun lebih pada mengajarkan tentang pentingnya relasi seksual tentang pentingnya relasi sesama manusia.
Anak-anak sejak dini perlu diajari dan dibiasakan untuk saling menghargai privasi masing-masing. Saling menghargai tubuh sebagai teritori pribadi si pemilik. Baik laki-laki maupun perempuan, juga harus diajari untuk berani berteriak atau melawan, atau melaporkan saat ada orang lain yang mencoba mengintervensi teritori pribadi, yaitu tubuh mereka.
Tentu saja dengan mendapatkan pendidikan seks sejak dini, selain dapat menghargai satu sama lain, anak-anak dapat lebih menjaga diri dan saling menjaga satu sama lain dari ancaman tindak kekerasan seksual. Terlebih lagi, pendidikan seks itu juga diperkuat dengan pendalaman materi dan penanaman nilai-nilai moral dan agama.