SoloposFM – Kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadhan tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan dengan tahun lalu. Data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan menunjukkan, sepuluh dari 16 kebutuhan pokok yang dipantau menunjukkan kenaikan dalam sebulan terakhir. Jika tidak segera diantisipasi, harga dikhawatirkan akan terus merangkak naik. Padahal, pemerintah menargetkan untuk menekan lonjakan harga selama puasa dan Lebaran.
Dalam rapat terbatas Kabinet Kerja akhir April lalu, Presiden Joko Widodo meminta segenap unit kerja pemerintah terkait menjungkirbalikkan “kebiasaan” tiap Ramadhan dan Lebaran, yaitu harga sembilan bahan pokok atau sembako yang naik signifikan dibanding hari-hari biasa. Presiden menantang semua unit kerja terkait untuk bekerja keras agar harga sembako selama Ramadan hingga Lebaran tidak melonjak.
Permasalahan harga bahan pokok setiap menjelang Ramadhan sebenarnya berpangkal pada meningkatnya kebutuhan selama puasa dan Lebaran dibanding dengan hari-hari biasa. Lonjakan harga yang kembali terjadi membuktikan manajemen produksi dan distribusi yang belum juga membaik di negeri ini. Oleh karena itu, Pemerintah harus segera memastikan wilayah produksi dan mendata jumlah stok komoditas, serta memastikan keamanan distribusi agar lonjakan harga bisa diantisipasi. Selain secepatnya memantau dan atau mengawasi ketersediaan stok, pemantauan juga untuk menertibkan para agen culas penimbun bahan pokok untuk meraup keuntungan lebih besar.
Presiden Joko Widodo sebenarnya telah mengeluarkan peraturan yang diyakini bisa menjadi ‘obat’ bagi problem rutin ini. Lewat Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2015, dibuat ‘pintu-pintu’ pengendalian harga yang sebelumnya dianggap menjadi celah permainan para spekulan. Namun, yang terjadi saat ini harga masih melambung tidak terkendali. Karena itu, kita mengharapkan kesigapan dan kesungguhan pemerintah pusat ataupun daerah menggunakan instrumen tersebut. Karena di berbagai daerah, masyarakat telah menjadi korban dari para agen yang mematok harga tinggi.
Kini, kita menunggu keseriusan kerja pemerintah dalam memperbaiki manajemen bahan pokok. Kita berharap, permasalahan harga bahan pokok setiap menjelang Ramadhan yang sudah seperti penyakit kambuhan di negeri ini, tahun ini dapat “diobati” oleh pemerintah.