SoloposFM – Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan bulan Ramadan harga bahan kebutuhan pokok terus bergejolak. Jika berkaca pada tahun-tahun lalu, harga bahan kebutuhan pokok akan terus merangkak naik dan akan berhenti setelah Lebaran. Harga pangan yang melambung selama puasa dan Lebaran ini adalah siklus tahunan yang sudah menjadi tradisi dan seolah sudah menjadi warisan turun-temurun bangsa ini. Beberapa hal yang biasanya dijadikan kambing hitam kenaikan barang-barang kebutuhan pokok ini mulai dari gangguan distribusi, panic buying, cuaca buruk, spekulasi, aksi penimbunan oleh oknum pedagang, hingga mafia pangan.
Presiden Jokowi sendiri telah menginstruksikan kepada para menterinya, agar harga, terutama daging sapi dan bawang merah terjangkau oleh rakyat. Presiden memerintahkan agar harga daging sapi bisa turun ke level Rp 80.000 per kg dari harga di pasaran saat ini yang mencapai Rp 130.000 per kg. Harga bawang merah agar turun sampai level Rp 25.000 per kg dari saat ini yang mencapai Rp 40.000 per kg. Presiden optimistis, Kementerian Perdagangan dibantu Kementerian Pertanian dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat mengatasi kenaikan harga pangan yang telah menjadi tradisi tahunan khususnya selama bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran.
Tradisi gejolak harga bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri tentu saja harus diakhiri. Kita berharap tahun ini merupakan siklus terakhir gejolak harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran. Pemerintah harus memutus tradisi tersebut, salah satunya dengan mewujudkan swasembada pangan. Karena faktanya, produksi petani di dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Dan selama produksi pangan masih defisit, maka gejolak harga bahan pokok akan terjadi. Selain itu, jalur distribusi pasokan pangan yang panjang dan berbelit-belit harus dipangkas.
Untuk itu, kementerian-kementerian dan lembaga yang terlibat langsung dalam penanganan pangan, terutama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog harus benar-benar menjalankan tugasnya secara terintegrasi untuk memastikan produksi dan distribusi pangan terjaga dan terkendali.