Radio Solopos – Berbagai manfaat telah dirasakan oleh para peserta BPJS. Salah satunya Mardi Waluyo, pria 65 tahun warga Pangkah, Baleharjo. Menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak empat tahun lalu, Mardi mengaku sangat terbantu.
Mardi tergabung dalam segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dirinya mengaku tak perlu memikirkan biaya iuran, pemeriksaan, maupun pengobatan lagi.
“Menggunakan BPJS Kesehatan adalah pilihan terbaik yang pernah saya buat. Saya tidak perlu khawatir mengenai jumlah biaya yang harus saya keluarkan untuk pemeriksaan dan pengobatan lagi. Kesehatan saya juga dapat terpantau melalui pemeriksaan rutin yang diselenggarakan pada saat Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis),” ungkapnya.
Peserta BPJS Kesehatan yang mengidap penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes mellitus berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan, memang diarahkan untuk mengikuti Prolanis.
Prolanis merupakan sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan mengikutsertakan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk menjaga kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis hingga mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang lebih ekonomis.
Umumnya, kegiatan ini digelar sebulan sekali di lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan Prolanis meliputi Senam Prolanis, pemeriksaan tekanan darah, gula darah (satu bulan sekali), pengukuran berat badan, lingkar perut, kegiatan penyuluhan, dan konseling kesehatan.
Melalui pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, peserta Prolanis dapat mengontrol kenaikan maupun penurunan kadar gula darah yang ia miliki. Tak hanya itu, para peserta Prolanis juga memperoleh fasilitas berupa edukasi kesehatan dari dokter terkait.
Obat-obatan yang dibutuhkan oleh peserta Prolanis juga diberikan secara gratis sesuai dengan anjuran dokter yang memeriksa.
Edukasi kesehatan yang diberikan pada saat Prolanis diharapkan dapat mendorong peserta untuk menjaga kesehatannya lebih baik lagi. Penyakit hipertensi dan diabetes mellitus memnag tidak bisa disembuhkan.
Namun, dengan menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat membuat kadar gula darah dan tekanan darah tetap terjaga. Dengan hal tersebut harapannya penyakit hipertensi dan diabetes mellitus tidak akan menimbulkan penyakit lainnya dan menjadi komplikasi.
Pelaksanaan Prolanis bermaksud untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.
Prolanis di Kecamatan Eromoko
Pelaksanaan Prolanis di Kecamatan Eromoko berlangsung di balai desa dan kelurahan masing-masing.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2017 dan berkembang sampai kini. Hingga saat ini di Kecamatan Eromoko tercatat memiliki 14 klub Prolanis dengan jumlah peserta sebanyak 560 orang.
“Kalau saya tidak mengikuti Prolanis saya tidak akan tahu perkembangan kondisi saya. Saya juga tidak dapat mengontrol makanan apa saja yang sebaiknya saya makan atau pun tidak boleh saya makan. Nah, karena ikut Prolanis ini saya banyak memperoleh informasi yang baik bagi kesehatan saya. Mengikuti Senam Prolanis juga membuat saya terasa lebih bugar,” tutur Mardi.
Mardi juga menjelaskan bahwa ia senang, karena dengan Prolanis ini membuatnya dapat bertemu teman-temannya. Ia bercerita bahwa peserta Prolanis saling memberi semangat satu sama lain dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan serta berpartisipasi dalam kegiatan Prolanis.
Tak jarang pula ia berangkat bersama dengan teman-temannya ke Balai Desa Baleharjo untuk bergabung mengikuti kegiatan Prolanis dengan peserta Prolanis lainnya. Dalam kesempatan yang sama Mardi juga menyampaikan ucapan ulang tahun dan harapannya untuk BPJS.
“Terima kasih BPJS Kesehatan, berkat BPJS Kesehatan saya dapat memperoleh pemeriksaan dan pengobatan gratis. Kemudahan dan cepatnya pelayanan yang diberikan merupakan poin plus yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan. Semoga di usia yang baru akan selalu ada inovasi dan peningkatan kualitas layanan ke depannya,” ucap Mardi.