SoloposFM- Ribuan seniman dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan pergelaran “24 Jam Menari” nonstop dalam peringatan Hari Menari Dunia di Kota Solo, Jateng, Sabtu (29/4/2017) sampai dengan Minggu (30/4/2017) dilansir dari antaranews.com.
Ketua Panitia “24 Jam Menari”, Wahyudianto,mengatakan bahwa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menyajikan pentas tari yang dikemas selama 24 jam yang ke-11 tersebut melibatkan 3.760 seniman dari 182 grup tari mulai dari kalangan anak-anak hingga berkelas empu.
Bahkan, kegiatan menari tersebut juga melibatkan tiga kelompok tari penyandang disabilitas. Mereka ikut tampil menyemarakkan agenda tahunan yang digelar di sejumlah titik di kawasan kampus ISI Surakarta, yakni Pendopo, Teater Besar, Teater kecil, arena parkiran, dan Teater Kapal. Peserta tiga kelompok tari penyandang disabilitas tersebut, akan memunculkan fenomena baru, karena dunia tari selama ini identik dengan keindahan olah tubuh.
“Pergelaran tahun ini, World Dance Day mengambil tema Merayakan Migrasi Tubuh,” katanya.
Dia menjelaskan tubuh merupakan sesuatu yang estetis. Melalui gerakan tubuh, penari dapat menyampaikan pesannya, sedangkan migrasi artinya penari terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari waktu ke waktu, dan dari negara ke negara untuk menyampaikan pesan tentang nilai moral.
[Nabila Ikrima]